Beberapa waktu lalu, iseng saya mengikuti lomba menulis tentang Saya dan Manulife, perusahaan tempat saya bekerja selama hampir 12 tahun. Gak disangka tulisan saya mendapatkan posisi juara kedua dan mendapatkan voucher belanja senilai 1 juta rupiah :) Not bad lah ya... Lumayan banget buat dipake belanja sepatu :D
Sayang versi yang di publish untuk Manulifers, sudah di edit. Mau tau versi aslinya ? here we go..
==============================
Saya cinta Manulife!
Ugh, terlalu berlebihan.
Ok, saya bangga menjadi Manulifers!
Hmm.. Benarkah?
Coba kita lihat.
Tahun 2003, saya iyakan ajakan seorang teman untuk menggantikan beliau yang berencana untuk
resign. Belum tau pekerjaannya akan seperti apa, pada saat itu yg ada dipikiran saya cuma satu, kerja
apa saja yang penting bukan programmer! Bahkan, saya rela jika harus dibayar harian yang penting bisa alih profesi, Sekedar informasi, pada jaman itu selain karyawan tetap, ada karyawan kontrak, dan ada karyawan harian.
Mengawali karir sebagai "user representative", belum sepenuhnya mengerti dengan jenis pekerjaan tsb. Dengan kondisi masih single, jomblo tapi gaul, ga pernah keberatan harus lembur tiap hari dan masuk di hari sabtu. Dikelilingi teman-teman yang asik, tanpa sadar sudah bilangan tahun dilalui. Setahun, 2 tahun, 7 tahun, tanpa terasa tahun ini akan dapat cindera mata lagi dari Manulife.
Selalu ada alasan untuk bertahan, selalu! Bagaimanapun situasi kondisi yang saya hadapi, hasrat untuk tinggal selalu mengalahkan hasrat untuk pergi. Bertemu jodoh, menapaki tangga karir, menghadapi berbagai perubahan, 9 kali ganti atasan, bertemu dan bergaul dengan berbagai jenis manusia adalah proses dalam kehidupan saya untuk berubah, bertumbuh, menjadi manusia dewasa.
Memang tidak mudah menghadapi sebuah perubahan, namun menyikapi perubahan adalah sebuah pembelajaran, bukan? Hanya orang yang lalai dalam hidupnya saja yang tidak mau berubah. Sesungguhnya hanya orang-orang yang siap menerima perubahan dalam hidup ini yang akan menjadi pemenang. Dan untuk menjadi pemenang bertumbuh dari waktu ke waktu adalah suatu keharusan.
Disini, saya bukan hanya kerja, kerja dan kerja.
Disini saya menemukan cinta.
Disini saya belajar akan sebuah profesi yang saya cintai.
Disini saya memperdalam pemahaman saya pada agama.
Disini saya belajar tentang manusia, tentang kehidupan, tentang menghadapi perubahan.
Manulife, semua ada dalam satu paket yang lengkap. Dan suatu hari saat saya "lulus", saya akan
menyatakan dengan bangga "I am proud to be Manulifers"
Sabtu, 21 Juni 2014
Minggu, 06 April 2014
EB Outing 2014
Sejak 2 tahun lalu, perusahaan tempat saya bekerja memberikan budget khusus untuk masing-masing departemen melakukan outing/team building. Tahun 2012, acara ini kami laksanakan di Ledok Sambi, Kaliurang, Jogjakarta. Tahun 2013 lalu, di Sangkan Park, Cirebon. Kali ini, 2014, kami laksanakan di Umbul Sidomukti, Semarang.
Alhamdulillah saya belum satupun absen untuk mengikuti acara tsb. Selama dapat ijin dari suami, dan ga ada halangan apapun, Insya Allah saya pasti berangkat. Kapan lagi jalan bareng teman-teman, ya ga?
Kali ini, kami diberangkatkan menggunakan kereta, pulang pergi. Saya dan beberapa teman memilih untuk extend dan pulang menggunakan pesawat. Berangkat di hari jumat dari stasiun Gambir, dan tiba di stasiun Tawang pagi hari lanjut ke Umbul Sidomukti di Ungaran.
Sebelum acara team building dimulai, mari foto-foto dulu :)
Acara berakhir menjelang sore, dan tiba dihotel sekitar pukul 5. Mandi-mandi cantik lalu lanjut makan malam di resto Kampung Laut.
Selesai acara makan malam lanjut dengan acara bebas. Kami semua di drop di Simpang Lima.
Karena ga nemu makanan yg asik, kami memutuskan untuk ke Pecinan, pasar Semawis. Kabarnya disana ada wisata kuliner setiap weekend. Pake acara nyasar karena si supir taksi ga tau daerah tsb. Duuh mana bawa emak-2 semua. Alhamdulillah ga ada kejadian yang tidak diinginkan, dan kembali ke hotel dengan selamat.
Minggu pagi, teman-teman rombongan akan check out hotel jam 10 dan kembali ke Jakarta dengan kereta jam 11an. Saya dan beberapa teman, memutuskan check out jam 07 demi mengejar city tour sebelum kembali ke Jakarta jam 16.30 sore. Perjalanan dimulai dengan acara belanja oleh-oleh. Bandeng, Lumpia, Wingko Babat, Tahu Bakso, semua di borong.. Maklum lah yaah, namanya juga emak-emak. Sampai-sampai supir rental mobil saya komen begini, "saya biasa bawa bapak-bapak, jarang yg minta belanja. Ini ibu-ibu belanja doang tujuannya" hihihi...
Selain itu, ga lengkap ke Semarang tanpa mengunjungi tempat-tempat berikut :
Alhamdulillah saya belum satupun absen untuk mengikuti acara tsb. Selama dapat ijin dari suami, dan ga ada halangan apapun, Insya Allah saya pasti berangkat. Kapan lagi jalan bareng teman-teman, ya ga?
Yogya 2012
Cirebon 2013
Kali ini, kami diberangkatkan menggunakan kereta, pulang pergi. Saya dan beberapa teman memilih untuk extend dan pulang menggunakan pesawat. Berangkat di hari jumat dari stasiun Gambir, dan tiba di stasiun Tawang pagi hari lanjut ke Umbul Sidomukti di Ungaran.
Sebelum acara team building dimulai, mari foto-foto dulu :)
Acara berakhir menjelang sore, dan tiba dihotel sekitar pukul 5. Mandi-mandi cantik lalu lanjut makan malam di resto Kampung Laut.
Karena ga nemu makanan yg asik, kami memutuskan untuk ke Pecinan, pasar Semawis. Kabarnya disana ada wisata kuliner setiap weekend. Pake acara nyasar karena si supir taksi ga tau daerah tsb. Duuh mana bawa emak-2 semua. Alhamdulillah ga ada kejadian yang tidak diinginkan, dan kembali ke hotel dengan selamat.
Minggu pagi, teman-teman rombongan akan check out hotel jam 10 dan kembali ke Jakarta dengan kereta jam 11an. Saya dan beberapa teman, memutuskan check out jam 07 demi mengejar city tour sebelum kembali ke Jakarta jam 16.30 sore. Perjalanan dimulai dengan acara belanja oleh-oleh. Bandeng, Lumpia, Wingko Babat, Tahu Bakso, semua di borong.. Maklum lah yaah, namanya juga emak-emak. Sampai-sampai supir rental mobil saya komen begini, "saya biasa bawa bapak-bapak, jarang yg minta belanja. Ini ibu-ibu belanja doang tujuannya" hihihi...
Selain itu, ga lengkap ke Semarang tanpa mengunjungi tempat-tempat berikut :
Mesjid Agung Jawa Tengah
Gereja Blenduk
Lawang Sewu
Sam Poo Kong
Over all, puas dengan outing kali ini. Bisa ngerasain flying fox terpanjang di Asia Tenggara, dan city tour yg lumayan lengkap. Tahun depan kabarnya mau ke Malang, saya daftar extend buat ngabur ke Pulau Sempu aaah... Hahaha
Kamis, 13 Maret 2014
Me Time
Me time = waktu untuk diri sendiri. Begitulah terjemahan pada umumnya. Dari beberapa sumber yang saya baca, manusia itu membutuhkan waktu untuk dirinya sendiri, melakukan sesuatu yang disenangi agar emosinya seimbang. Soalnya, biasanya niih, setelah berkeluarga kita jadi jarang melakukan sesuatu yang biasa kita lakukan selagi lajang dulu dengan alasan sibuk urus keluarga. Salah ga sih ? Ya sebetulnya sih ga salah juga yah. Selama ga ada yang merasa berkorban demi keluarga tapi ujung-ujungnya uring-uringan dan malah merugikan diri sendiri dan keluarga juga.
Kata para ahli, setelah berkeluarga , seorang individu itu membutuhkan setidaknya 3 jenis pemanfaatan waktu.
1. Waktu untuk keluarga
2. Waktu untuk pasangan
3. Waktu untuk diri sendiri
Jadi ga melulu, harus bareng-bareng keluarga. Ada porsinya masing-masing.
Buat saya yang emak-emak kantoran, rutinitas senin sampai jumat itu nyaris 12 jam lebih ada diluar rumah. Berangkat sekitar jam 6, baru kembali kerumah jam 6 lagi. Bahkan kadang lebih karena harus lembur atau macet. Pulang dengan sisa-sisa energi setelah lelah berkutat dengan kesibukan si kantor dan jalanan Jakarta yang luar biasa macetnya. Cuma punya waktu kurang lebih 4 jam untuk bergaul dengan anak dan pasangan sebelum beranjak ke tempat tidur, istirahat, demi mengumpulkan energi untuk esok hari. Belom lagi kalau ga punya asisten, masih harus siapin makan malam, cuci setrika, bersih-bersih, dan seabreg urusan domestik lainnya. Trus kapan dong waktu buat diri sendiri? Yakin masih ada waktu ? Hehe.... Ga usah skeptis gitu dong aah? Bisa koook. Selama kita mau mengusahakannya.
Saya pribadi melakukan me time dengan beberapa cara. Kalau dihari kerja, biasanya saya sempatkan membaca atau nonton TV sebelum tidur. Buka-buka twitter untuk cari tau ada kabar apa hari itu atau baca buku, browsing, blog walking, atau mungkin menulis. Jeleknya, kalau lagi seru baca sesuatu yang saya sukai, bisa bablas sampe tengah malam. Jadi kurang tidur and uring-uringan deh besoknya :p Selain itu saya juga suka nonton drama, ada beberapa serial di TV cable yang saya suka. Jadi saya ga mau ketinggalan serial tsb. Sudah ada kesepakatan antara kami, saya, cabit, dan ayahnya mengenai jadwal nonton TV ini. Jadi pas gilirannya, ga boleh ada yang ganggu. Seru kaan...
Saya percaya bahwa me time merupakan salah satu cara untuk menyalurkan emosi. Ga cuma badan yang butuh istirahat, tapi hati dan pikiran kita juga butuh istirahat. Seperti yang saya lakukan hari ini, selagi otak rasanya lelah dengan segala tanggung jawab dikantor, saya ambil cuti sehari. Take a break, leyeh-leyeh dirumah, doing nothing. Seharian cuma tidur, makan, baca buku, browsing-browsing. Sama sekali ga keluar kamar kecuali ke toilet, makan dan sholat. Pas memang cabit sedang libur, saya buat kesepakatan bahwa dia boleh nonton TV dan main apapun yang dia mau, tapi ga boleh ganggu bundanya. Senangnya dia bisa kooperatif, walaupun sempat ada insiden kepleset di kamar mandi, tapi over all dia anak yang bertanggungjawab dan mandiri. So proud of her...
So, buat para mommies yang lagi jenuh, coba deh ambil cuti. Cuti dari pekerjaan kantor maupun cuti dari rutinitas sebagai ibu rumah tangga. Bikin kesepakatan dengan pasangan dan anak. Lakukan hal-hal yang disukai, atau sekedar malas-malasan. Istirahat jiwa raga... Insya Allah setelah itu jiwa raga kita akan siap kembali ke rutinitas dan tantangan-tantangan kehidupan yang akan menghadang. Tetap semangaaat...
Kata para ahli, setelah berkeluarga , seorang individu itu membutuhkan setidaknya 3 jenis pemanfaatan waktu.
1. Waktu untuk keluarga
2. Waktu untuk pasangan
3. Waktu untuk diri sendiri
Jadi ga melulu, harus bareng-bareng keluarga. Ada porsinya masing-masing.
Buat saya yang emak-emak kantoran, rutinitas senin sampai jumat itu nyaris 12 jam lebih ada diluar rumah. Berangkat sekitar jam 6, baru kembali kerumah jam 6 lagi. Bahkan kadang lebih karena harus lembur atau macet. Pulang dengan sisa-sisa energi setelah lelah berkutat dengan kesibukan si kantor dan jalanan Jakarta yang luar biasa macetnya. Cuma punya waktu kurang lebih 4 jam untuk bergaul dengan anak dan pasangan sebelum beranjak ke tempat tidur, istirahat, demi mengumpulkan energi untuk esok hari. Belom lagi kalau ga punya asisten, masih harus siapin makan malam, cuci setrika, bersih-bersih, dan seabreg urusan domestik lainnya. Trus kapan dong waktu buat diri sendiri? Yakin masih ada waktu ? Hehe.... Ga usah skeptis gitu dong aah? Bisa koook. Selama kita mau mengusahakannya.
Saya pribadi melakukan me time dengan beberapa cara. Kalau dihari kerja, biasanya saya sempatkan membaca atau nonton TV sebelum tidur. Buka-buka twitter untuk cari tau ada kabar apa hari itu atau baca buku, browsing, blog walking, atau mungkin menulis. Jeleknya, kalau lagi seru baca sesuatu yang saya sukai, bisa bablas sampe tengah malam. Jadi kurang tidur and uring-uringan deh besoknya :p Selain itu saya juga suka nonton drama, ada beberapa serial di TV cable yang saya suka. Jadi saya ga mau ketinggalan serial tsb. Sudah ada kesepakatan antara kami, saya, cabit, dan ayahnya mengenai jadwal nonton TV ini. Jadi pas gilirannya, ga boleh ada yang ganggu. Seru kaan...
Saya percaya bahwa me time merupakan salah satu cara untuk menyalurkan emosi. Ga cuma badan yang butuh istirahat, tapi hati dan pikiran kita juga butuh istirahat. Seperti yang saya lakukan hari ini, selagi otak rasanya lelah dengan segala tanggung jawab dikantor, saya ambil cuti sehari. Take a break, leyeh-leyeh dirumah, doing nothing. Seharian cuma tidur, makan, baca buku, browsing-browsing. Sama sekali ga keluar kamar kecuali ke toilet, makan dan sholat. Pas memang cabit sedang libur, saya buat kesepakatan bahwa dia boleh nonton TV dan main apapun yang dia mau, tapi ga boleh ganggu bundanya. Senangnya dia bisa kooperatif, walaupun sempat ada insiden kepleset di kamar mandi, tapi over all dia anak yang bertanggungjawab dan mandiri. So proud of her...
So, buat para mommies yang lagi jenuh, coba deh ambil cuti. Cuti dari pekerjaan kantor maupun cuti dari rutinitas sebagai ibu rumah tangga. Bikin kesepakatan dengan pasangan dan anak. Lakukan hal-hal yang disukai, atau sekedar malas-malasan. Istirahat jiwa raga... Insya Allah setelah itu jiwa raga kita akan siap kembali ke rutinitas dan tantangan-tantangan kehidupan yang akan menghadang. Tetap semangaaat...
Minggu, 09 Maret 2014
18 Trik mendisiplinkan anak
Sering kali, orangtua terus berkutat dengan masalah kedisiplinan yang idealnya selalu dipatuhi anak-anak. Orangtua terkadang harus memaksa anak-anaknya untuk disiplin di rumah, menghormati orangtua, bicara dengan nada yang santun, rajin belajar, tidur siang tepat waktu, yang intinya mengatur semua gerak-gerik Si Kecil.
Namun, harus tetap ingat, kedisiplinan yang Anda maksud tak hanya melakukan koreksi pada tingkah laku anak-anak saja. Tapi juga mengajarkan kepada mereka cara untuk bisa mengontrol dirinya, serta peduli akan lingkungannya, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi orang yang berhasil di kemudian hari.
Untuk itu, ada beberapa pendekatan yang dapat Anda lakukan untuk membantu anak-anak mendisiplinkan dirinya.
1. Tegas
Jika Anda melarang anak-anak untuk tidak melakukan sesuatu, buatlah alasan-alasan yang masuk akal, dengan memberikan penjelasan dan bimbingan padanya. Anak jaman sekarang pasti tidak akan mau menerima alasan seperti, "Jangan duduk di depan pintu, pamali!" Atau, "Jangan main terlalu sore, nanti diculik Kalong Wewe!" Beritahu alasannya, kenapa dia tidak boleh duduk di depan pintu atau bermain sore-sore, menjelang malam.
2. Jangan Plin Plan
Pada dasarnya, Si Kecil akan meniru apa yang orang dewasa lakukan. Begitu pun jika Anda dan pasangan bertindak plin-plan terhadap suatu keputusan. Misalnya, Anda tak setuju dia melompat-lompat di tempat tidur, sementara pasangan Anda membiarkannya. Hal ini hanya akan membuat dia bingung, akibatnya dia jadi mengabaikan ketidaksetujuan Anda. Jadi, buatlah kesepakatan keputusan dengan pasangan agar anak-anak jadi mudah dalam bersikap.
3. Kompromi
Anak-anak tak selalu bisa mengatasi dan membedakan antara persoalan yang besar dan kecil. Sesekali, berkompromi dan mengertilah diri mereka. Tindakan kompromi akan membuat anak-anak menjadi lebih mudah menghadapi persoalan yang lebih besar nantinya. Misalnya, jika dia lalai menengok ke kiri-kanan saat akan menyeberang jalan, lain kali dia tak akan begitu lagi. Jika Anda keberatan dengan sikapnya, nyatakan dengan jelas. Misalnya, "Berhentilah melempar-lempar mainanmu, Nak!" Tapi, jangan katakan, "Hei, mainannya jangan dilempar-lempar, dong!"
4. Beri Bimbingan
Jika anak Anda mengobrak-abrik buku dari lemari yang ada di ruang keluarga, katakan saja, "Maukah kamu berhenti 'bermain' buku? Baca saja, ya di kamarmu?" Jika dia tak memedulikan perkataan Anda, dengan cara yang lembut namun tegas, Anda bisa membimbingnya ke kamar dan katakan padanya, dia boleh kembali ke ruang keluarga jika mau mendengarkan kata-kata Anda.
5. Beri Peringatan
Jika anak tahu aturan yang telah Anda buat, pada usia tertentu, Anda hanya perlu bertanya padanya, ketika melakukan pelanggaran. Dia akan langsung merasa segan pada Anda, karena ada konsekuensi atau sanki yang harus diterimanya segera, setelah pelanggaran dibuat. Jika Anda terbiasa membuat batasan peringatan sampai hitungan 5, kali ini kurangi sampai hitungan ke 3, sehingga anak akan belajar untuk segera mengubah sikap setelah diberi peringatan.
6. Beri Alasan
Jika anak bermain-main dengan benda tajam, Anda tentu harus lebih berhati-hati memperingatinya. Terangkan dengan bahasa yang jelas dan sederhana, apa yang akan Anda lakukan dan sebutkan alasannya. Misalnya, "Mama simpan pisaunya ya, Sayang, nanti bisa melukai tanganmu!" Atau, "Mama minta kamu jangan main air ya, nanti lantainya jadi licin dan bisa bikin kamu terjatuh."
7. Jangan Tunda Hukuman
Jika Anda ingin menghukum anak yang tidak disiplin, hukumlah segera setelah Anda tahu dia tidak disiplin. Jangan sampai Anda menunda memberi hukuman padanya. Sebab, anak-anak tidak akan mau menerima hukuman beruntun atau mengulangi kesalahan. Berilah hukuman yang mendidik, seperti menyapu lantai, merapikan tempat tidur, tidak main play station atau barbie, atau membersihkan kamar mandi.
8. Tetap Tenang
Marah sambil berteriak, membentak, atau menceramahi anak tanpa henti, akan membuat Anda menjadi orang yang melakukan tindak kekerasan verbal terhadap anak. Tindakan ini justru bisa merusak rasa penghargaan diri pada anak Anda. Akibatnya, anak jadi tidak memiliki rasa pede di ahdapan orangtuanya.
9. Bertekuk Lutut
Menunduklah saat berbicara pada Si Kecil, terutama saat memberi kritikan padanya. Tekuklah lutut Anda atau ambil posisi duduk di hadapnnya, agar pandangan mata Anda sejajar dengannya. Dengan sikap seperti ini, Anda tak perlu merasa khawatir akan kehilangan respek darinya. Justru sebaliknya, dia akan semakin menghormati dan menghargai Anda sebagai orangtua.
10. Jangan Ceramah
Ajaklah Si Kecil ngobrol dan berdiskusi, dari pada diceramahi panjang lebar. Meskipun tampaknya pernyataan ini tidak bernada keras, seperti, "Sudah berkali-kali Mama bilang ..." Atau, "Setiap saat kamu kok ...", tetap memberi kesan seolah-olah dia ditakdirkan untuk selalu mengecewakan Anda, apapun yang dia perbuat.
Cobalah gulirkan pertanyaan-pertanyaan seperti, "Merokok, kan, enggak baik untuk anak-anak, ya?" Atau, "Apakah kamu suka jika temanmu mengganggu terus di sekolah, Nak?" Kritiklah sikapnya, jangan salahkan dirinya.
11. Tunjukkan Sikap PositifTerlalu banyak waktu Anda yang terbuang jika hanya mengkritik sikap buruk Si Kecil. Sebaliknya, Anda jadi kekurangan waktu untuk memberinya pujian atas sikap positifnya. Ada kalanya, sesekali Anda perlu mengucapkan, "Mama senang, lho, lihat kamu membereskan mainan dan menyimpannya di tempat semula."
12. Bermain Bersama
Jika sempat, tak ada salahnya Anda meluagkan waktu sebenatr dan ikut bermain-main denganyya. Buatlah permainan bernuansa perlombaan semacam "siapa cepat dia dapat." Permainan ini akan melatih anak Anda bertindak cepat setelah ada aba-aba dari Anda, atau yang dia ucapkan sendiri.
13. Hindari Rasa Jengkel
Belajarlah untuk memaklumi hal-hal yang bisa memicu anak kesal dan jengkel. Umumnya, perasaan tidak nyaman ini dialami anak-anak saat dia sedang kelelahan, saat Anda terlalu menuntutnya berbuat lebih, saat dia lapar, dan saat dia sakit. Minimalisasi kondisi-kondisi yang membuatnya tidak nyaman ini untuk mengurangi kejengkelan pada anak.
14. Jangan Menampar!
Tamparan keras yang Anda berikan di wajahnya, akan berpengaruh buruk bagi diri anak, juga Anda. Anak yang pernah ditampar orangtuanya akan merasa lebih menderita, dari pada perasaan tidak dihargai atau depresi sekalipun. Tindakan ini pun sekaligus bisa mengajarkan, secara tidak langung pada anak, untuk menyelesaikan segala persoalan dengan cara kekerasan.
15. Jangan Menyuap
Jangan membiasakan memberi uang atau hadiah kepada anak saat Anda memintanya untuk mengerjakan atau melarang sesuatu. Kebiasaan seperti ini bisa membuat anak jadi tidak mau mengerjakan atau menghindari sesuatu, jika belum diberi uang atau hadiah.
16. Bersikap Dewasa
Bersenda gurau dengan cara melucu berlebihan, dengan menggigiti atau menarik-narik rambut anak Anda, untuk menunjukkan rasa sayang, merupakan tindakan yang salah. Bersikaplah sewajarnya, sebagai orang dewasa seperti menggenggam tangannya, memeluknya, atau memberi ciuman di kedua pipi atau kepalanya.
17. Hadapi Rengekan
Katakan kepada anak-anak untuk tidak merengek saat meminta sesuatu dan tegaskan pula, Anda tidak akan mengabulkan permintaannya jika disampaikan dengan cara merengek atau menangis. Kecuali, jika dia meminta sesuatu dengan sikap yang manis dan sopan.
18. Contoh Baik
Jika suatu kali anak Anda pernah memerogoki Anda sedang berdebat dengan pasangan tanpa menggunakan kekerasan, dia akan meniru sikap baik itu. Tapi, jika Anda dan pasangan bertengkar dengan saling menghina, memukul, atau berteriak, anak Anda akan meniru sikap-sikap buruk itu di kemudian hari.
Dari 18 trik di atas, yang terpenting, Anda harus mengerti terlebih dulu kondisi anak-anak. Berusaha untuk membuatnya menjadi lebih disiplin, tanpa memahami bagaimana dan apa yang dia lakukan, sama halnya seperti menuangkan sirup ke dalam botol tertutup. Dengan kata lain, percuma saja dan hanya akan memperburuk keadaan di kemudian hari.
Hubungan dan komunikasi yang baik dengan anak memang sangat perlu dilakukan. Yang bisa Anda lakukan segera untuk mengatasi masalah ini, yaitu Anda hanya perlu bertanya kepada anak, apa yang sebenarnya terjadi dan mengapa dia berbuat begitu. Pada beberapa kasus, anak-anak dapat berterus terang tentang masalahnya kepada orangtua. Namun, jika dia tak mau berterus terang, sementara Anda tidak mempunyai cara lain untuk bertindak, tetaplah berpikir positif.
-diambil dari milis balita anda-
Sabtu, 08 Maret 2014
Makna Hidup
Saya suka tulisan ini, memberi inspirasi buat saya. semoga anda juga...
===================================================
Makna kehidupan,
Bukan terletak pada apa yang kita kumpulkan, melainkan Berapa banyak kita bisa melepas karya dan “memberi ” kepada orang lain.
Pada Akhirnya..
BAHAGIA itu bukanlah karena kita selalu mendapatkan hal-hal yang kita senangi, tetapi bagaimana kita dapat menyenangi hal-hal yang kita dapatkan.
Sahabatku,
Duduklah.. Maka Kamu akan tahu apa yang ada di lututmu, Jongkoklah.. Maka kamu akan tahu apa yang ada di kakimu, Sujudlah.. Maka kamu akan Tahu bahwa ada yang lebih layak Kamu hargai dari pada sekadar Egomu.
Bertahanlah Sahabatku, Tiada cerita yang tak berakhir, Mengapa masih difikirkan Hal buruk yang menyakitkan Yang menimpa mu hari ini,
Matahari pun akan berganti bulan, Malam pun akan berganti, Canda tawa keluarga pun Telah tersaji dengan renyahnya, Senyum mereka pun terbingkai dengan ikhlasnya.
YA TUHANKU… Jika Hidup adalah Pengorbanan, Tumbuhkan Niat dari semua pengorbanan Kami Semata-mata Tulus untuk-Mu dan untuk orang yang kami Sayangi, Agar Kami ikhlas Menerima apapun KeputusanMU.. Agar kami kuat bertahan dengan kesabaran hati, Dan hanya pada MU tempat kami mengadu,berserah diri, Karna Engkau sang Maha ESA dan Maha dari segalanya,
SELAMAT BERAKTIFITAS SAHABAT.. Semoga TUHAN memberikan umur Untuk kita dan semua yang kita sayangi Agar terus dapat melihat mentari Pagi Agar terus dapat Menikmati Indahnya Hari, Semoga Semangat dan Optimis selalu Menjiwai Menjadi Pribadi yang Sukses di dunia dan akhirat nanti
AAMIINNN……
dr.Andhyka P Sedyawan #1 AMAZING Life Coach in ASIA
===================================================
Life Purpose |
Makna kehidupan,
Bukan terletak pada apa yang kita kumpulkan, melainkan Berapa banyak kita bisa melepas karya dan “memberi ” kepada orang lain.
Pada Akhirnya..
BAHAGIA itu bukanlah karena kita selalu mendapatkan hal-hal yang kita senangi, tetapi bagaimana kita dapat menyenangi hal-hal yang kita dapatkan.
Sahabatku,
Duduklah.. Maka Kamu akan tahu apa yang ada di lututmu, Jongkoklah.. Maka kamu akan tahu apa yang ada di kakimu, Sujudlah.. Maka kamu akan Tahu bahwa ada yang lebih layak Kamu hargai dari pada sekadar Egomu.
Bertahanlah Sahabatku, Tiada cerita yang tak berakhir, Mengapa masih difikirkan Hal buruk yang menyakitkan Yang menimpa mu hari ini,
Matahari pun akan berganti bulan, Malam pun akan berganti, Canda tawa keluarga pun Telah tersaji dengan renyahnya, Senyum mereka pun terbingkai dengan ikhlasnya.
YA TUHANKU… Jika Hidup adalah Pengorbanan, Tumbuhkan Niat dari semua pengorbanan Kami Semata-mata Tulus untuk-Mu dan untuk orang yang kami Sayangi, Agar Kami ikhlas Menerima apapun KeputusanMU.. Agar kami kuat bertahan dengan kesabaran hati, Dan hanya pada MU tempat kami mengadu,berserah diri, Karna Engkau sang Maha ESA dan Maha dari segalanya,
SELAMAT BERAKTIFITAS SAHABAT.. Semoga TUHAN memberikan umur Untuk kita dan semua yang kita sayangi Agar terus dapat melihat mentari Pagi Agar terus dapat Menikmati Indahnya Hari, Semoga Semangat dan Optimis selalu Menjiwai Menjadi Pribadi yang Sukses di dunia dan akhirat nanti
AAMIINNN……
dr.Andhyka P Sedyawan #1 AMAZING Life Coach in ASIA
Rumahku Istanaku
Indonesia Lawak Klub di Trans 7 malam ini lagi bahas tentang "Villa Mertua Indah". Tumben ajah gitu saya nonton beginian, secara tiap hari acara TV ga jauh dari Disney Junior. Acara lucu-lucuan yang mendadak ngingetin saya dengan perjuangan kami untuk memiliki tempat tinggal sendiri.
Sejak menikah, alhamdulillah ga pernah sih yang namanya tinggal di "villa mertua indah". Soalnya mertua jauh cuuy... Waktu itu masih tinggal di daerah Sukamandi. Untuk tinggal dirumah ortu saya pun ga mungkin, karena suami ga akan pernah setuju dengan ide ini. Hari pertama setelah ijab kabul, saya udah ikut suami tinggal dikost-an. Ga lama setelah itu, kontrak rumah petakan dengan satu kamar, satu kamar mandi, dapur dan ruang tamu. Agak jauh dari rumah nyokap dan kami benar-benar mulai dari nol. Masih inget bener kalo mau minum kudu beli aqua yg se-liter itu dulu. Kompor ada, boleh kado kawinan, tapi belom punya tabung gas. Jaman dulu belom musim tabung 3kg an kan. Masih mahal itu tabung 12kg. Alhamdulillah akhirnya ada yg kadoin juga. Mayan deh yaa buat masak air ama indomie aja siih... Pelan-pelan satu persatu barang terisi, mostly modal kartu kredit, hahaha... Gpp deh yah. Yang penting status kredit di BI masih lancaaar. Kami tinggal disana sampe Cabit berusia 2thn.
Sewaktu ada kontrakan kosong ga jauh dari rumah ortu, dan lingkungan yang cocok dengan si ayah, akhirnya kami memutuskan pindah.
Kontrakan ini agak lebih besar, kamarnya ada dua. Etapi ternyata kamar belakang ga bisa jadi kamar juga siih. Buat barang-barang karena terbatasnya ruang tamu dan dapur. Dapurnya kecil banget jadi terpaksa barang-barang disimpen di kamar belakang. Kalau kedatangan mertua dan adek ipar, rasanya rumah langsung penuh :) Disini kami lalui hari (masih) sampai hari ini. Udah hampir 5tahun ternyata ya.. Pantes udah mulai uring-uringan :D
Sebenarnya niat buat punya rumah sendiri udah ada sejak 4thn lalu. Tapi saat itu belom cukup uang untuk KPR, sehingga akhirnya memutuskan untuk beli kendaraan terlebih dahulu. Nah, selama nyicil mobil, sama sekali ga ada budget buat nabung utk DP rumah. Tahun ini saatnya mulai mikir keras, untuk mewujudkan impian kami untuk berhenti menyandang status "kontraktor"
Pusing juga memikirkan tempat tinggal idaman kami. Menyatukan 2 kepala dengan 2 kepribadian yang bertolakbelakang ini. Tadinya kami sepakat, ingin punya rumah dengan 2 lantai, ada balkon, minimal 3 kamar dengan 1 kamar pembantu. Ada garasi, kolam/air terjun di ruang tengah yang menyejukan, ada ruang sholat, ruang kerja, ventilasi udara yang baik, interior yang fungsional dan well organize. Satu lagi, saya selalu ingin punya pohon buah dirumah, pohon mangga, jambu air dan rambutan... Hehehe, banyaak.
Kira-kira begini rumah idaman kami
Masalah kemudian timbul :
- Karakter rumah idaman adanya dipinggiran Jakarta
- Harganya selangiiit
- Trus gimana nanti sekolahnya Cabit
- Siapa pula yang mau bantuin urusan rumah tangga dan jagain Cabit
- Rute bolak balik rumah-kantor yang kemungkinan lebih banyak
- Kalo jauh kemana-mana, gimana nasib saya yang suka ngayaap :(
Masalah buat saya :
- Sempit banget cuuy... Waktu pertama kali survey unit, langsung kerasa nyesek dengan ruangan yang sangat minimalis tsb.
- Kudu lewat lorong-lorong gitu pan menuju unit kita. Fyi, ini ga nyaman buat saya
- Ga kenal tetangga, sementara saya biasa tinggal dikampung yang kenal tetangga dari ujung ke ujung
- Saya yakin ga bakal berani berduaan ama cabit doang apa lagi cuma sendirian. Bakalan pulang cuma kalo ada pak suami aja ini sih
- Harga si apartemen inipun masih aduhai bangeeet. Keknya sayang aja gitu dengan harga sedemikian dashyat, cuma dpt ruang seuplik.
- Cari pembiayaannya cukup sulit, karena yang ready stok harganya selangit dan jatuhnya secondary.
Biasanya, kita bisa karena biasa. Insya Allah tinggal dimanapun saya pasti bisa menjalaninya. Cuma perlu adaptasi aja kan?
Yang paling penting, tahun ini merem aja dulu deh dari keinginan-keinginan yang lain. Fokus pada pembelian tempat tinggal dulu. Entah gimana caranya, usaha dulu yang maksimal. Biar Allah yang urus sisanya. Bismillah...
Rabu, 05 Maret 2014
Aku bangga terlahir sebagai seorang wanita
Saya mendapatkan artikel ini dari sebuah mailing list… bagus untuk direnungkan
Aku bangga terlahir sebagai seorang wanita.
Begitu mulianya seorang wanita, sehingga Allah meletakkan surga di bawah
telapak kaki seorang ibu.
Begitu mulianya seorang wanita, sehingga Allah menyematkan wanita sholeha
sebagai perhiasan dunia yang terindah.
Begitu mulianya seorang wanita, sehingga Rasul mengatakan seorang wanita
sholeha lebih baik daripada 1000 lelaki yang sholeh.
Aku lalu bertanya,
Sesungguhnya apa yang membuatku bisa begitu mulia?
Apakah ketika aku menjadi seorang wanita karir?
Apakah ketika aku bisa merebut posisi laki-laki di ranah pekerjaan?
Apakah ketika aku bisa menjadi pemimpin kaum lelaki?
Apakah ketika aku bergelar sarjana, master dan doktor?
Apakah ketika pesona tubuhku melenakan jutaaan pasang mata yang melihatnya?
Apakah ketika aku merasa bisa berdiri sejajar dengan kaum lelaki di
sektor publik?
Aku terlahir sebagai wanita yang kusadari memang ada yang berbeda.
Aku memiliki kelembutan untuk menyayangimu.
Aku memiliki kesabaran untuk menjadi sandaranmu.
Aku memiliki ilmu untuk membantumu.
Aku memiliki cinta untuk menjadikanmu nyaman dengan kehadiranku.
Aku memiliki rasa hormat untuk membuatmu menjadi dihargai.
Aku memiliki ketegasan untuk menjaga kehormatanku.
Wanita menjadi mulia saat ia bisa menjadi seorang istri yang bisa mendukung
perjuangan suami.
Menjadi seorang ibu yang bisa mencetak generasi idaman umat.
Menjadi anggota masyarakat yang bisa berperan dalam lingkungannya.
Dan menjadi seorang hamba yang takut pada Rabbnya.
Wanita menjadi mulia saat tak silau oleh bujuk rayu dunia.
Tak luntur oleh terpaan badai ujian.
Tak goyah oleh kilauan permata.
Tak runtuh oleh ganasnya gelombang badai kehidupan.
Dan menjadi sosok yang tegar sekuat batu karang.
Wanita menjadi mulia bukan karena balutan busana seksinya.
Ia menjadi mulia dengan hijabnya, hijab yang hanya akan dibuka pada orang
yang layak untuknya.
Karena Ia laksana mutiara di tengah lautan, yang tidak sembarangan orang
bisa menyentuhnya,
bukan laksana bunga di pinggir jalan yang setiap orang bisa memetiknya
bahkan membuangnya sesuka hatinya.
Wanita tak akan menurun kemuliannya saat tidak dianggap berkulit putih,
bertubuh langsing, berambut lurus, berwajah cantik, dan berbarang merk
mahal dan terkenal.
Tapi dia akan menunjukkan diri dengan akhlak mulianya, kelembutan hatinya,
kesantunan lisannya, ketulusan senyumnya, keteduhan pandangannya,
kecerdasan fikir dan emosinya, serta keteguhan sikapnya.
Wanita tak lebih menurun kemuliannya ketika Ia hanya menjadi ibu rumah
tangga.
Bahkan itu adalah profesi paling mulia bagi seorang wanita, ummu warobatul
bait, yang dimata para feminis dan pejuang gender tak ada nilainya.
Bukankah kemuliaan tertinggi hanya di mata Allah?
Dan menjadi ibu dan pengatur rumah tangga adalah multiprofesi tanpa gaji
tapi berpahala tinggi.
Di tangan seorang istrilah dukungan utama perjuangan suami, sandaran rasa
lelah suami, tempat terindah keluh kesah suami, dan hiburan paling mujarab
bagi suami.
Di tangan seorang ibu lah generasi dilahirkan, dipersiapkan, dididik dan
diperhatikan.
Dialah madrasah pertama dan utama, yang melahirkan calon-calon generasi
andalan umat.
Dialah manajer rumah tangga paling handal, direktur keuangan paling mumpuni
dan partner paling hebat untuk keluarga, yang menjadikan rumahnya adalah
baity jannati bagi siapa saja yang berada bersamanya.
Maka berbanggalah dengan peranmu wahai wanita, dan jadikanlah dirimu
sebenar-benar perhiasan dunia.
Wanita dapat mengatasi beban lebih baik dari lelaki.
dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri.
dia mampu tersenyum ketika hatinya menjerit kesedihan.
mampu menyanyi ketika menangis.
menangis saat terharu.
bahkan tertawa ketika ketakutan.
Wanita berkorban demi orang yang dicintainya.
dia mampu berdiri melawan ketidak adilan.
dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang.
dia gembira dan bersorak saat kawannya tertawa bahagia.
dia begitu bahagia mendengar suara kelahiran.
Wanita begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan kematian.
tapi dia mampu mengatasinya.
Allah Azza Wa Jalla menciptakan seorang wanita.
ia diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa.
Allah Azza Wa Jalla membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia akan
cinta dan luka serta lembut dalam memberikan kenyamanan pada cintanya.
Allah Azza Wa Jalla memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu
melahirkan anak dan menerima penolakan yang seringkali datang dari
anak-anaknya.
Allah Azza Wa Jalla memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar
ketika orang-orang lain menyerah.
dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh.
Allah Azza Wa Jalla memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam
setiap keadaan.
bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya.
Allah Azza Wa Jalla memberinya kekuatan untuk menyokong suaminya dalam
kegagalannya.
sebagai tameng cinta pada sebuah luka hati untuk saling memiliki.
dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya.
Allah Azza Wa Jalla memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang
suami yang baik takkan pernah menyakiti isterinya.
tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada disisi
suaminya tanpa ragu dan pilu.
Allah Azza Wa Jalla memberinya air mata untuk diteteskan pada saat bahagia
itu datang, pada saat luka itu hilang. Air mata adalah salah satu cara dia
menunjukkan, kegembiraan, kerisauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan
kebanggaan.
Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan kapanpun ia perlukan.
Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya.
sosok yang ia tampilkan atau bagaimana ia menyisir rambutnya.
Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya.
karena itu adalah pintu hatinya, tempat dimana cinta itu ada.
Cintanya tanpa syarat....
Hanya satu yang kurang dari wanita.
dia selalu lupa betapa berharganya dia....
Lembut mu tak berarti kau mudah dijual beli.
Kau mampu menyaingi lelaki dalam berbakti.
Lembut bukan hiasan bukan jua kebanggaan.
Tapi kau sayap kiri suami yang sejati.
Dibalik bersih wajah mu dibalik tabir dirimu.
Ada rahasia agung tersembunyi dalam diri.
Itulah sekeping hati yang takut pada illahi.
Berpegang pada janji mengabdikan diri.
Malu mu mahkota yang tidak perlukan singgasana.
Tapi ia berkuasa menjaga diri dan tidak ada siapapun yang akan boleh
merampasnya.
Melainkan kau sendiri yang pergi menyerah diri.
Ketegasan mu umpama benteng negara dan agama.
Dari dirobohkan dan hanya dari dibinasakannya.
Kau mutiara terpelihara.
Mahligai syurga itulah tempatnya.
Sumber: Muslimah Sejati
Aku bangga terlahir sebagai seorang wanita.
Begitu mulianya seorang wanita, sehingga Allah meletakkan surga di bawah
telapak kaki seorang ibu.
Begitu mulianya seorang wanita, sehingga Allah menyematkan wanita sholeha
sebagai perhiasan dunia yang terindah.
Begitu mulianya seorang wanita, sehingga Rasul mengatakan seorang wanita
sholeha lebih baik daripada 1000 lelaki yang sholeh.
Aku lalu bertanya,
Sesungguhnya apa yang membuatku bisa begitu mulia?
Apakah ketika aku menjadi seorang wanita karir?
Apakah ketika aku bisa merebut posisi laki-laki di ranah pekerjaan?
Apakah ketika aku bisa menjadi pemimpin kaum lelaki?
Apakah ketika aku bergelar sarjana, master dan doktor?
Apakah ketika pesona tubuhku melenakan jutaaan pasang mata yang melihatnya?
Apakah ketika aku merasa bisa berdiri sejajar dengan kaum lelaki di
sektor publik?
Aku terlahir sebagai wanita yang kusadari memang ada yang berbeda.
Aku memiliki kelembutan untuk menyayangimu.
Aku memiliki kesabaran untuk menjadi sandaranmu.
Aku memiliki ilmu untuk membantumu.
Aku memiliki cinta untuk menjadikanmu nyaman dengan kehadiranku.
Aku memiliki rasa hormat untuk membuatmu menjadi dihargai.
Aku memiliki ketegasan untuk menjaga kehormatanku.
Wanita menjadi mulia saat ia bisa menjadi seorang istri yang bisa mendukung
perjuangan suami.
Menjadi seorang ibu yang bisa mencetak generasi idaman umat.
Menjadi anggota masyarakat yang bisa berperan dalam lingkungannya.
Dan menjadi seorang hamba yang takut pada Rabbnya.
Wanita menjadi mulia saat tak silau oleh bujuk rayu dunia.
Tak luntur oleh terpaan badai ujian.
Tak goyah oleh kilauan permata.
Tak runtuh oleh ganasnya gelombang badai kehidupan.
Dan menjadi sosok yang tegar sekuat batu karang.
Wanita menjadi mulia bukan karena balutan busana seksinya.
Ia menjadi mulia dengan hijabnya, hijab yang hanya akan dibuka pada orang
yang layak untuknya.
Karena Ia laksana mutiara di tengah lautan, yang tidak sembarangan orang
bisa menyentuhnya,
bukan laksana bunga di pinggir jalan yang setiap orang bisa memetiknya
bahkan membuangnya sesuka hatinya.
Wanita tak akan menurun kemuliannya saat tidak dianggap berkulit putih,
bertubuh langsing, berambut lurus, berwajah cantik, dan berbarang merk
mahal dan terkenal.
Tapi dia akan menunjukkan diri dengan akhlak mulianya, kelembutan hatinya,
kesantunan lisannya, ketulusan senyumnya, keteduhan pandangannya,
kecerdasan fikir dan emosinya, serta keteguhan sikapnya.
Wanita tak lebih menurun kemuliannya ketika Ia hanya menjadi ibu rumah
tangga.
Bahkan itu adalah profesi paling mulia bagi seorang wanita, ummu warobatul
bait, yang dimata para feminis dan pejuang gender tak ada nilainya.
Bukankah kemuliaan tertinggi hanya di mata Allah?
Dan menjadi ibu dan pengatur rumah tangga adalah multiprofesi tanpa gaji
tapi berpahala tinggi.
Di tangan seorang istrilah dukungan utama perjuangan suami, sandaran rasa
lelah suami, tempat terindah keluh kesah suami, dan hiburan paling mujarab
bagi suami.
Di tangan seorang ibu lah generasi dilahirkan, dipersiapkan, dididik dan
diperhatikan.
Dialah madrasah pertama dan utama, yang melahirkan calon-calon generasi
andalan umat.
Dialah manajer rumah tangga paling handal, direktur keuangan paling mumpuni
dan partner paling hebat untuk keluarga, yang menjadikan rumahnya adalah
baity jannati bagi siapa saja yang berada bersamanya.
Maka berbanggalah dengan peranmu wahai wanita, dan jadikanlah dirimu
sebenar-benar perhiasan dunia.
Wanita dapat mengatasi beban lebih baik dari lelaki.
dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri.
dia mampu tersenyum ketika hatinya menjerit kesedihan.
mampu menyanyi ketika menangis.
menangis saat terharu.
bahkan tertawa ketika ketakutan.
Wanita berkorban demi orang yang dicintainya.
dia mampu berdiri melawan ketidak adilan.
dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang.
dia gembira dan bersorak saat kawannya tertawa bahagia.
dia begitu bahagia mendengar suara kelahiran.
Wanita begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan kematian.
tapi dia mampu mengatasinya.
Allah Azza Wa Jalla menciptakan seorang wanita.
ia diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa.
Allah Azza Wa Jalla membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia akan
cinta dan luka serta lembut dalam memberikan kenyamanan pada cintanya.
Allah Azza Wa Jalla memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu
melahirkan anak dan menerima penolakan yang seringkali datang dari
anak-anaknya.
Allah Azza Wa Jalla memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar
ketika orang-orang lain menyerah.
dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh.
Allah Azza Wa Jalla memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam
setiap keadaan.
bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya.
Allah Azza Wa Jalla memberinya kekuatan untuk menyokong suaminya dalam
kegagalannya.
sebagai tameng cinta pada sebuah luka hati untuk saling memiliki.
dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya.
Allah Azza Wa Jalla memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang
suami yang baik takkan pernah menyakiti isterinya.
tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada disisi
suaminya tanpa ragu dan pilu.
Allah Azza Wa Jalla memberinya air mata untuk diteteskan pada saat bahagia
itu datang, pada saat luka itu hilang. Air mata adalah salah satu cara dia
menunjukkan, kegembiraan, kerisauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan
kebanggaan.
Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan kapanpun ia perlukan.
Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya.
sosok yang ia tampilkan atau bagaimana ia menyisir rambutnya.
Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya.
karena itu adalah pintu hatinya, tempat dimana cinta itu ada.
Cintanya tanpa syarat....
Hanya satu yang kurang dari wanita.
dia selalu lupa betapa berharganya dia....
Lembut mu tak berarti kau mudah dijual beli.
Kau mampu menyaingi lelaki dalam berbakti.
Lembut bukan hiasan bukan jua kebanggaan.
Tapi kau sayap kiri suami yang sejati.
Dibalik bersih wajah mu dibalik tabir dirimu.
Ada rahasia agung tersembunyi dalam diri.
Itulah sekeping hati yang takut pada illahi.
Berpegang pada janji mengabdikan diri.
Malu mu mahkota yang tidak perlukan singgasana.
Tapi ia berkuasa menjaga diri dan tidak ada siapapun yang akan boleh
merampasnya.
Melainkan kau sendiri yang pergi menyerah diri.
Ketegasan mu umpama benteng negara dan agama.
Dari dirobohkan dan hanya dari dibinasakannya.
Kau mutiara terpelihara.
Mahligai syurga itulah tempatnya.
Sumber: Muslimah Sejati
Minggu, 02 Maret 2014
Metamorphosis of Tsabitha
Sebagai ibu, saya ga pernah hafal kapan anak saya bisa jalan, kapan mulai bisa ngomong, dsb. Pelupa paraah. Alhamdulillah sejak kelahirannya kami udah punya handphone berkamera, yaaaah walaupun ga canggih-canggih amat, lumayan untuk digunakan disetiap momen penting hidupnya. Disini saya coba rangkaikan kembali satu persatu metamormofis-nya tsabitha sejak lahir sampai penghujung tahun 2013. Semoga berguna ya nak
Juni - Des 2007
Aku lahir pada tanggal 11 Juni 2007, pukul 5.00 pagi, Senin pahing, di RSIA Budi Kemulyaan, Jakarta. Dokternya bunda harusnya adalah dokter Lilik tapi pas waktu aku mau lahir, beliau pas kena DBD dan lagi rawat inap jg di RS itu. Jadi dibantu sama dokter Kurniawati deeh. Bunda bilang, aku sempet susah keluarnya karena bunda udah keabisan tenaga, sempat mau dibantu alat, tapi alhamdulillah aku bisa keluar juga setelah dibantu didorong sama suster.
Umur 4 bulan aku udah bisa duduk dan naik odong-odong ga pake dipegangin lho. 5 bulan mulai tengkurap dan mulai MPASI di usia 6bulan pas. Diawal-awal bunda sempet kasih aku susu formula karena aku jaundice, setelah jaundicenya ilang Full ASI lagi.
Jan - Jun 2008
7 bulan aku udah mulai bisa berdiri bersandar di tembok, jalan selangkah dua langkah... Hihihi, ga sabar pengen lari. 8 bulan mulai merangkak. Dan 10 bulan udah lancar jalan... Yeaay. Coba liat itu, dah kayak mbok2 jamu gitu deeh gayanya pake gendongan segala. Mau kemana buuu :) Kalo ga salah, itu pas aku lg sakit mata juga. Jadi cipiit matanya.
Diulang tahun aku yang pertama, terpaksa masuk UGD jam 2 dini hari karena muntah-muntah lebih dari 11 kali. So sad, langsung kuyus badannya. Selang 2 hari bunda ketularan :( Kejadian yang memaksa bunda untuk belajar tentang kesehatan anak. Alhamdulillah bunda nyemplung di milis sehat. Belajar penyakit-2 yang biasa diderita anak dan bagaimana menggunakan obat secara rasional dan ga overtreatment. Kerasa banget manfaatnya sampe sekarang. Daya tahan tubuh aku bagus banget, setahun paling cuma sekali dua kali aja sakit. Itupun ga jauh dari batuk pilek dan obatnya ga jauh dari parasetamol :) Aku sampe hafal, kalau aku demam atau batpil bunda pasti cuma bilang gini "minum yang banyak! "
Jul - Des 2008
Sepeda pertama ku... Yeyeye..lalala... Sama bunda suka dipake buat angkut cucian. Sebel iih.. Mandi bola dan main di playground adalah kesukaanku. O ya, aku juga suka main bola lhooo
Jan - Jun 2009
Hai.. Hai... Itu aku diatas patung gajah. Aku lagi ikut bunda ke Solo. Perjalanan pertama ku keluar kota niih. Eh engga dink, pernah sebelumnya ke Sukamandi, kerumah emak waktu umur 5 bulan. Jadi ini yang kedua. Kalo liat yg pojok kanan atas, itu aku lagi mau turun dari lemari. Yeess, aku hobi naik-naik ke dalan lemarinya ayah, trus lompat deh. Hihihi
Kalau ultah pertama di UGD, ultah ke 2 ini dirayain dirumah uti. Aku bergaya ala princess. Dan undang temen-temen sekampung. Rameee...
Jul - Des 2009
Aku udah mulai gede. Yang kanan atas pas ikut bunda diacara ultahnya Manulife dan bunda dapet doorprize motor lho. Senangnyaaa.. Kayaknya disekitar usia ini aku mulai berhenti minum ASI. Si bunda lupa euy tepatnya kapan. Sekitar umur 2,5 tahun gitu katanya.
Jan - Jun 2010
Sepertinya ini masa-masa aku mulai rese. Sering banget ngambek dipagi hari ga ngebolehin bunda berangkat ke kantor. Jadilah beberapa kali aku terpaksa ikut bunda ke kantor. Akunya sih seneng, tapi kasian bunda jadi ga konsen kerja n cutinya jadi minus gara2 aku.
Jul - Des 2010
Udah gede gini aku belom lepas empeng juga lhoo. Semenjak lepas ASI ngempengnya makin parah.
Jan - Jun 2011
Aku suka ikut bunda Oriflame-an trus pulangnya foto-foto di taman Sampoerna, itu kantornya bunda yang di Manulife.
Eh coba deh liat foto aku yg lagi lomba mewarnai di Mc D, masa masih ngempeng... Malu iih. Padahal udah bisa pake kebaya kartinian segala. O iya, ada cerita memalukan pas kartinian ini. Pas namaku dipanggil aku malah kabur, eh pas acara udah abis aku malah minta naik panggung. Padahal rambutnya dah berantakan ga jelas. Pulangnya pake acara ngambek pengen pialanya ada 2, ckckck.
Jul - Des 2011
Yeeeaaay aku sekolah TK. Rusuh diawal-awal karena aku ga mau ditinggal. Maunya ditemenin bunda di dalam kelas. Padahalkan ga boleh. Lama-lama bisa juga sih aku ditinggal, walaupun harus dengan perjuangan. Hahaha.. Ngerepotin yah aku
Aku beli hamster seekor, eh pas beli kandangnya taunya hamsterku mati. Jadilah beli lagi sepasang. Hamster ku sampe punya anak 5 ekor lho. Lama-lama mati semua deh
O ya, dari kecil aku suka banget berenang.
Jan - Jun 2012
Kartinian pertama disekolah TK, pake betawian ;)
Outbond pertama yg bikin aku akhirnya berani dan suka naik flying fox. Seruuu...
Ultah ke 5 yang dirayain bareng temen-temen di sekolah :)
Jul - Des 2012
Sama bunda diajak ke air terjun cigamea, jauh banget jalannya tapi aku kuat ga pake digendong sama sekali. Iya, soalnya ga ada ayah. Kan ayah yg paling bisa aku kerjain suruh gendong-gendong aku. Hihihi..
Kunjungan pertama dan terakhir ke dokter gigi. Aku ga suka bau tambalannyaaa
Jan - Jun 2013
Pake kostum profesi sebagai dokter cilik, pentas nari di Ancol, outbond lagi di Sentul, dan ultah ke 6 ku.
Jul - Des 2013
Masuk SD... Liat keong dirumah uwa pas lebaran, beberapa hari sebelum meninggalnya bapak, jalan-jalan ke Bromo dan Jogja - Solo.
Aku udah semakin besar. Mudah-mudahan bisa terus mendatangkan bahagia buat bunda dan ayah. Dan jadi anak sholehah kebanggaan mereka. Aamiien ya rabbal alamiin...
Farishya Tsabitha Divia
Suka bingung kalo Cabit nanya apa arti namanya. Hihihi... secara ini emaknya pelupa berat, jadi kudu mikir dulu sebelom jawab. Baiklah daripada keluar jawaban-jawaban ga konsisten setiap kali pertanyaan itu datang, kita bahas aja disini.
Sejarahnya nama itu diberikan sebenernya begini. Sewaktu dokter bilang 90% janin dikandungan saya pada waktu itu berjenis kelamin perempuan, mulailah saya browsing sana sini cari nama yang bagus. Pilihan jatuh pada kata "tsabitha". Waktu itu belum tau artinya apa. Cari-cari dari berbagai sumber, didapatlah bahwa kata "tsabitha" diambil dari asal kata "tsabit" yang dalam bahasa arab berarti : "kuat"
Ok, satu kata udah dapet. Si ayah menyumbang kata "farish" karena katanya dari dulu punya cita-cita kasih nama anaknya "farish". Berhubung ini anaknya perempuan jadilah ditambahin akhiran "a", jadi "farishya". Anak jaman sekarang ga lucu kayaknya kalau namanya ga panjang, jadilah ditambahkan "divia" yang diambil dari nama emak n bapaknya "budi" dan "novia".
Trus jadi artinya apa dong ? Coba aja disambung-sambungin deh yah.
Farishya, ada yang bilang dalam Islam artinya adalah "kesejahteraan". Ada juga yang membedakan dari jenis kelamin. Kalau laki-laki artinya : "yg alim, ahli firasat, ahli menunggang kuda". Sementara kalau perempuan "pengemudi mahir". Selain dari pada itu dalam bahasa Afrika konon bermakna "membuat bahagia".
Tsabitha, dalam Islam mengandung makna "kokoh, teguh hati, lurus" atau bisa juga "kuat".
Jadi Farishya Tsabitha Divia bisa diartikan sebagai "Ananda dari pasangan budi dan novia, yang membawa kebahagiaan, dan kesejahteraan. Serta memiliki kemampuan mengendalikan hidupnya dijalan yang lurus dengan keteguhan hati dan kekuatan dalam menghadapi segala persoalan kehidupannya kelak". Keren kan? Oke sip.
Trus kenapa dipanggil Cabit? Ya buat lucu-lucuan aja. Cabit pelesetan dari Tsabit. Mau panggil Tsabitha, keknya kepanjangan. Jadilah Cabit sebagai nama kecilnya. Seiring berjalannya waktu, semakin besar saya malah jarang panggil dia Cabit, tsabitha lebih seringnya. Dikembalikan ke asalnya lagi :)
Anyway, kata orang, apalah arti sebuah nama. Saya hanya mencoba menanamkan sebuah doa dalam diri anak saya agar kelak tak pernah gentar menghadapi segala persoalan hidupnya. Tak selamanya kami orang tuanya ada mendampinginya.
Tsabitha, apapun yang akan kamu hadapi kelak "Jangan pernah menyerah !" Stay strong as your name, tsabit.
Sabtu, 22 Februari 2014
Menjadi sahabat anak
Catatan ini ada di evernote saya, tapi saya benar-benar lupa dapat darimana or siapa yang tulis. It's good to know and share. Semoga bermanfaat.
Beberapa cara utk menjadi sahabat anak dan remaja :
Beberapa cara utk menjadi sahabat anak dan remaja :
- Menyediakan waktu. Sesibuk apapun kita harus mengalokasikan waktu jika ingin berteman dgn anak, mis dgn berdialog
- Kita melibatkan diri dgn hidup mrk dan bukan sekedar melihat atau menjadi pengamat
- Jangan menunggu ada figur saingan bagi remaja yg lebih dekat dan di dengar olehnya
- Menemani dan bukan memusuhi
- Melindungi namun bukan mengurung atau mengekangnya
- Berdialog dan bukan monolog. Berbincang dgnnya dan bukan sekedar berbicara
- Bersedia mendengarkan dgn aktif. Tdk slalu memotong dan menggurui tapi juga tdk mengabaikan ketika remaja tengah bercerita
- Bersikap tegas namun bukan keras dan kasar
- Memberi kebebasan yg proporsional
- Menyampaikan pesan dan harapan kita secara jujur dan tulus
- Bersedia memaafkan dan meminta maaf
Semoga kita bisa menjadi orang tua yang terbaik bagi anak-anak kita. Aamiien...
Kamis, 20 Februari 2014
Parenthing or Parenthink ?
Curhatan emak-emak biasanya begini nih :
Saya yakin dan percaya bahwa kelakuan anak-anak kita ga lepas dari pola asuh didik yang kita (para orang tua) terapkan sejak kecil. Ada juga sih yang komen : "Ah ga juga kalii... Itu si A dari kecil dah dimasukin pesantren ama bapaknya. Kena pengaruh narkoba juga tuuh.." Yup bener, hal tsb sangat mungkin terjadi. Dan faktor kedua yang berperan dalam hal ini adalah lingkungan. Trus gimana dong cara yang tepat buat mendidik anak-anak kita supaya bisa jadi orang baik, orang bener, ga ngerugiin orang lain, dan juga ga ngerugiin diri sendiri. Syukur syukur jadi anak soleh/solehah supaya bisa nolong emak bapaknya kelak diakhirat.
Pas bener saya dapet broadcast via bbm :
RAHASIA Mendidik Anak dlm ISLAM
FOLLOW »» @MUSLIMAHebat
PRINSIP-PRINSIP DASAR:
Got the point?
Menurut saya pribadi, yang pertama harus kita sadari adalah anak itu titipan Yang Maha Kuasa pada kita. Untuk kita dampingi, didik, dan ajarkan tentang kehidupan. Kehidupan di dunia dan di akhirat nanti. Jadi kalau kita tidak mendidik dengan benar, gimana pertanggungjawaban kita pada Allah nantinya?
Anak itu juga bukan aset. Kita urus kebutuhan hidupnya, sekolahin biar pinter, dan dapet penghasilan besar setelah bekerja nanti, dengan harapan kalau udah jadi kakek nenek, kita bisa numpang hidup dengan alasan balas jasa orang tua. Klise, right?
Anak juga manusia, tugas orang tua mendidik dan mendampinginya sampai pada tahap anak tersebut mampu mengurus dirinya sendiri. Menjadi manusia dewasa, menjadi dirinya sendiri, dan mampu menjalani kewajiban-kewajibannya sebagai manusia tanpa ketergantungan dengan orang tuanya lagi. Kalau kita tidak mampu mengurus diri sendiri, gimana kita, sebagai makhluk sosial, mampu mengurus orang lain?
Ibu Elly Risman, seorang pakar asuh didik, mengatakan bahwa tujuan pengasuhan itu terdiri dari beberapa poin :
1. Menjadi hamba Allah yg taqwa (bila muslim). (Taqwa: Iman dan Ibadah yg benar serta berakhlak mulia)
2. Calon suami/istri yg baik
3. Calon ayah/ibu yg baik.
4. Membantu anak mempunyai ilmu & keahlian dalam bidang tertentu sehingga bisa mencari nafkah
---- untuk anak perempuan, tujuan hanya sampai point 4 ini. Untuk anak laki-laki, ditambah 3 poin lagi:
5. Pendidik istri & anak.
6. Pengayom keluarga.
7. Pendakwah (bermanfaat bagi orang lain).
--------#-#
Berat gak tuh. 7 poin yang harus kita ajarkan kepada anak-anak kita supaya menjadi manusia seutuhnya. Sadar betul, orang tua kita dulu kebanyakan berkutat di poin 4. Bener apa bener?
Prinsip dasar sesuai ajaran agama dah dapet, tujuan pengasuhan dah dapet, trus whats next? Keliatannya susah yak mendidik anak. Mo mulai darimana ? Gimana caranya?
Kalau saya, Alhamdulillah banget ketemu dengan milis parenthink. Dari milis ini saya belajar bahwa saya harus mengenal anak saya. Sebelum mengenal ajak saya, saya juga belajar mengenal diri saya terlebih dahulu. Sebelum mendidik anak saya, saya harus didik diri saya sendiri dulu.
Teori yang diajarkan dalam milis yang didirikan oleh Mona Ratuliu, iya mona yg artis itu, dalam asuhan Toge Aprilianto ini, disebut sebagai ruasdito. Prinsip-prinsip yang diusung mengikuti prinsip-prinsip yang pernah dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara, tokoh pendidikan sebelum jaman kemerdekaan dulu.
Tujuannya agar kita bisa menjadi teladan, teman, dan oonsultan bagi anak-anak kita.
Caranya gimana? berikut ini tahapan-tahapan yang dilalui dari tahun ketahun.
Rute pengasuhan-pendidikan toge [dikutip dari buku “Saatnya Melatih Anakku Berpikir”]
keterangan:
apa yang sudah dibangun, bukan berarti lalu berhenti dan ditinggalkansetelah batas usianya terlewati ya. contoh: soal rutinitas, walau proses pembangunannya ada di usia 0-2 tahun, tetapi si anak tetap perlu terus diingatkan; dikuatkan spy kebiasaan akan rutinitas itumenjadi sesuatu yang melekat dalam pribadinya, hingga akhirnya diamenjadi tidak nyaman ketika rutinitasnya terganggu. hal ini penting karena kebiasaan punya rutinitas itu akan jadi bekal pembentukan sikap tuntas dan bertanggungjawab.
---kalau mengacu pada ajarannya ki hajar dewantara, paparan di atas akan bisa dipahami sbb:
----#-#
Dimilis ini ga ada yang namanya larangan, semua boleh, asaal sanggup hadapi resikonya. Misal : anak ga mau sekolah. Ortu ga melarang tapi memberi tau konsekwensinya dengan proses tawar menawar, misal : kalau ga sekolah maka ga nonton tivi seharian. Jadi anak bisa memilih, mau sekolah dan nanti bisa nonton tivi atau ga sekolah dengan resiko ga nonton tivi seharian. Buat anak yang sangat suka nonton tivi, pilihan ini pasti sulit banget.
Seorang ustad pernah berkata, ada hadist yg menyebutkan bahwa :
Usia 0-7 tahun, perlakukan anakmu seperti pangeran
Usia 7-14 tahun, perlakukan anakmu seperti tentara
Usia > 14 tahun, perlakukan dia sebagai partner
Mirip-mirip dengan ruasdito kan?
O ya, dimilis parenthink ini ga melulu soal anak, dimilis ini kita juga bisa belajar banyaaak banget tentang hidup. Belajar menjadi "manusia". Ga banyak nuntut, memperbanyak energi memberi, belajar mengenal rasa dan mengendalikan emosi, bagaimana berinteraksi dengan orang lain, bahkan berinteraksi dengan makhluk Allah lainnya secara aman dan damai (contoh: siapa yang ga sebel ama tikus? Dimilis itu diajarin lho cara mengendalikan binatang pengerat menyebalkan ini)
Penasaran?! Silahkan join milisnya untuk dapetin tips-tips lain yang cihuy :)
Gitu deh ya teori-teori pengasuhan anak. Keliatan gampang ga? Kalo keliatan gampang, prakteknya ga gampang. Kalo keliatan susah, prakteknya lebih susah lagi :D Tapi ga ada yang ga mungkin kalau kita berusaha bukan? Udah tau teorinya sudah pasti lebih mudah dibanding yang ga tau sama sekali. Emang mau punya anak trus dilepas aja gitu, terserah deh pada mau jadi apa, ga gitu juga kan?
Sahabat rasul pernah bilang :
Jadi, penting banget jadi emak-emak yang selalu up to date dengan perkembangan jaman. Supaya kita juga bisa mendidik mereka sesuai sikon pada saat itu. Jangan sampe anak bilang "ah bunga ga gaul nih" *tepok jidat.
Last but not least, saya selalu suka tulisan ini:
Anakmu bukan milikmu (Kahlil Gibran)
Anakmu bukanlah milikmu,mereka adalah putra putri sang Hidup,yang rindu akan dirinya sendiri.
Mereka lahir lewat engkau,tetapi bukan dari engkau,mereka ada padamu, tetapi bukanlah milikmu.
Berikanlah mereka kasih sayangmu,namun jangan sodorkan pemikiranmu,sebab pada mereka ada alam pikirannya sendiri.
Patut kau berikan rumah bagi raganya,namun tidak bagi jiwanya,sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan,yang tiada dapat kau kunjungi,sekalipun dalam mimpimu.
Engkau boleh berusaha menyerupai mereka,namun jangan membuat mereka menyerupaimu,sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur,ataupun tenggelam ke masa lampau.
Engkaulah busur asal anakmu,anak panah hidup, melesat pergi.
Sang Pemanah membidik sasaran keabadian,Dia merentangkanmu dengan kuasaNya,hingga anak panah itu melesat jauh dan cepat.
Bersukacitalah dalam rentangan tangan Sang Pemanah,sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat,sebagaimana dikasihiNya pula busur yang mantap.
- Anak gw udah mulai nakal nih, suka pukul-pukul orang. Dilarang udah, dimarahin udah, tapi kayaknya ndablek gitu? Duuh gimana ya supaya dia ga nakal gitu? Masih kecil aja udah sok jagoan, gimana gedenya?
- Anak gw itu susah banget disuruh belajar. Kerjaannya maiiiin terus. Apalagi kalo udah pegang gadget. Ampuun deeh.. Ntar kalo ga naik kelas gimana?
- Anak gw udah kenal cewe lho.. Anak kelas 4 SD coba. Udah sms sayang sayangan ama perempuaan. Gustiii... Pubernya kecepetan. Gimana gedenya? Ntar dia ngehamilin anak orang lagi
- Anak gw ga mandiri banget, apa-apa mama, apa-apa mama. Udah gede gitu masa naro kaos kaki dimana aja dia ga tau? Mana kamarnya berantakan bangetJeng jeng, lo tau ga itu artis X yang ketangkep pake narkoba? Haduuh padahal keliatannya alim ya. Orang tuanya juga alim gitu. Kok bisa sih?
Saya yakin dan percaya bahwa kelakuan anak-anak kita ga lepas dari pola asuh didik yang kita (para orang tua) terapkan sejak kecil. Ada juga sih yang komen : "Ah ga juga kalii... Itu si A dari kecil dah dimasukin pesantren ama bapaknya. Kena pengaruh narkoba juga tuuh.." Yup bener, hal tsb sangat mungkin terjadi. Dan faktor kedua yang berperan dalam hal ini adalah lingkungan. Trus gimana dong cara yang tepat buat mendidik anak-anak kita supaya bisa jadi orang baik, orang bener, ga ngerugiin orang lain, dan juga ga ngerugiin diri sendiri. Syukur syukur jadi anak soleh/solehah supaya bisa nolong emak bapaknya kelak diakhirat.
Pas bener saya dapet broadcast via bbm :
RAHASIA Mendidik Anak dlm ISLAM
FOLLOW »» @MUSLIMAHebat
PRINSIP-PRINSIP DASAR:
- Anak anakmu bukan pilihanmu, mereka menjadi anak2mu, bukan krn keinginan mereka, tetapi karena Takdir Allah. (QS.28: QS.68,42: QS.49-50).
- Karena apa yg Allah takdirkan untukmu, maka itulah amanah yg harus ditunaikan. (QS.8:27-28).
- Orang tualah yg ingin memiliki anak dan keinginanmu adalah janjimu kepada Allah. Maka tepatilah janjimu krn akan Allah minta pertanggungjawabannya. (QS.5:1, QS.17:34, QS.13:19-24).
- Allah tdk membebanimu melampaui kemampuanmu, maka bersungguh-sungguhlah. (QS.2:233, QS.64:16, QS.3:102, QS.22:78).
- Allah tdk mewajibkanmu membentuk anak-anakmu mahir dalam segala hal, tetapi Allah mewajibkanmu membentuk anak-anak yang SHALIH/ah. (QS.21:205).
- Jangan berharap kebaikan dari anak2mu, bila tdk mendidik mereka menjadi anak2 yg shalih. (QS.11:46, QS. 19:59).
- Jangan berharap banyak pada anak2mu, bila kamu tidak mendidik mereka sebagaimana mestinya. (QS.17:24).
- Didiklah anak-anakmu sesuai Fitrahnya. (QS.30:30).
- Janganlah menginginkan anak2mu sbg anak2 yg shalih sebelum engkau menjadi shalih lebih dahulu.
- Janganlah menuntut hakmu dari anak2mu, sebelum engkau memberi hak anak-anakmu.
- Janganlah engkau menuntut hakmu dari anak-anakmu, sampai engkau memenuhi hak2 Allah atas mu. (QS. 2:83, QS. 4:36, QS 6:151, QS. 17: QS. 23-24).
- Berbuat baiklah pada anak-anakmu, bahkan sebelum mereka diciptakan.
- Janganlah engkau berpikir tentang hasil akhir dari usahamu mendidik, tetapi bersungguh-sungguhlah dalam mendidik. (QS.11:93).
- Janganlah berhenti mendidik sampai kematian memisahkanmu.(QS.15:99). Baarakallahu...({})
Got the point?
Menurut saya pribadi, yang pertama harus kita sadari adalah anak itu titipan Yang Maha Kuasa pada kita. Untuk kita dampingi, didik, dan ajarkan tentang kehidupan. Kehidupan di dunia dan di akhirat nanti. Jadi kalau kita tidak mendidik dengan benar, gimana pertanggungjawaban kita pada Allah nantinya?
Anak itu juga bukan aset. Kita urus kebutuhan hidupnya, sekolahin biar pinter, dan dapet penghasilan besar setelah bekerja nanti, dengan harapan kalau udah jadi kakek nenek, kita bisa numpang hidup dengan alasan balas jasa orang tua. Klise, right?
Anak juga manusia, tugas orang tua mendidik dan mendampinginya sampai pada tahap anak tersebut mampu mengurus dirinya sendiri. Menjadi manusia dewasa, menjadi dirinya sendiri, dan mampu menjalani kewajiban-kewajibannya sebagai manusia tanpa ketergantungan dengan orang tuanya lagi. Kalau kita tidak mampu mengurus diri sendiri, gimana kita, sebagai makhluk sosial, mampu mengurus orang lain?
Ibu Elly Risman, seorang pakar asuh didik, mengatakan bahwa tujuan pengasuhan itu terdiri dari beberapa poin :
1. Menjadi hamba Allah yg taqwa (bila muslim). (Taqwa: Iman dan Ibadah yg benar serta berakhlak mulia)
2. Calon suami/istri yg baik
3. Calon ayah/ibu yg baik.
4. Membantu anak mempunyai ilmu & keahlian dalam bidang tertentu sehingga bisa mencari nafkah
---- untuk anak perempuan, tujuan hanya sampai point 4 ini. Untuk anak laki-laki, ditambah 3 poin lagi:
5. Pendidik istri & anak.
6. Pengayom keluarga.
7. Pendakwah (bermanfaat bagi orang lain).
--------#-#
Berat gak tuh. 7 poin yang harus kita ajarkan kepada anak-anak kita supaya menjadi manusia seutuhnya. Sadar betul, orang tua kita dulu kebanyakan berkutat di poin 4. Bener apa bener?
Prinsip dasar sesuai ajaran agama dah dapet, tujuan pengasuhan dah dapet, trus whats next? Keliatannya susah yak mendidik anak. Mo mulai darimana ? Gimana caranya?
Kalau saya, Alhamdulillah banget ketemu dengan milis parenthink. Dari milis ini saya belajar bahwa saya harus mengenal anak saya. Sebelum mengenal ajak saya, saya juga belajar mengenal diri saya terlebih dahulu. Sebelum mendidik anak saya, saya harus didik diri saya sendiri dulu.
Teori yang diajarkan dalam milis yang didirikan oleh Mona Ratuliu, iya mona yg artis itu, dalam asuhan Toge Aprilianto ini, disebut sebagai ruasdito. Prinsip-prinsip yang diusung mengikuti prinsip-prinsip yang pernah dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara, tokoh pendidikan sebelum jaman kemerdekaan dulu.
- Ing ngarso sung tulodho (di depan memberi teladan).
- Ing madyo mangun karso (di tengah menemani proses berkarya)
- Tut wuri handayani (di belakang menjadi acuan/ pedoman/ referensi)
Tujuannya agar kita bisa menjadi teladan, teman, dan oonsultan bagi anak-anak kita.
Caranya gimana? berikut ini tahapan-tahapan yang dilalui dari tahun ketahun.
Rute pengasuhan-pendidikan toge [dikutip dari buku “Saatnya Melatih Anakku Berpikir”]
- 0-2 tahun -- membangun rutinitas.
- 1-3 tahun -- membangun keterampilan memilih (enak-vs-ga-enak,enak-vs-enak, ga-enak-vs-ga-enak).
- 2-4 tahun -- membangun keterampilan menawar (sebagai pembeli).
- 3-5 tahun -- membangun keterampilan menawar (sebagai penjual).
- 4-6 tahun -- membangun keterampilan berdagang (win-win transaction).
- 5-7 tahun -- membangun keterampilan memperjuangkan keinginan (sanggup (mau+mampu) melakukan apa yg perlu dilakukan untuk dapet apa yangdiinginkan).
- 6-8 tahun -- membangun keterampilan menghadapi resiko (mengalamiakibat; masih didukung penuh).
- 7-9 tahun -- membangun keterampilan menghadapi resiko (mencoba solusi; berupa alternatif solusi).
- 8-10 tahun -- membangun keterampilan menghadapi resiko (membangunsolusi; evaluasi terhadap alternatif solusi yg dibuatnya).
- 9-11 tahun -- membangun keterampilan menghadapi resiko (memeriksasolusi; berupa pendampingan untuk menindaklanjuti solusi yangdipilihnya).10-12 tahun -- membangun keterampilan menentukan pilihan perilaku(mengatur strategi) secara mandiri, berdasarkan pertimbangan resiko.
- 11-13 tahun -- proses pengasuhan sewajarnya sudah tuntas sehinggaproses pendampingan bisa dimulai.
keterangan:
apa yang sudah dibangun, bukan berarti lalu berhenti dan ditinggalkansetelah batas usianya terlewati ya. contoh: soal rutinitas, walau proses pembangunannya ada di usia 0-2 tahun, tetapi si anak tetap perlu terus diingatkan; dikuatkan spy kebiasaan akan rutinitas itumenjadi sesuatu yang melekat dalam pribadinya, hingga akhirnya diamenjadi tidak nyaman ketika rutinitasnya terganggu. hal ini penting karena kebiasaan punya rutinitas itu akan jadi bekal pembentukan sikap tuntas dan bertanggungjawab.
---kalau mengacu pada ajarannya ki hajar dewantara, paparan di atas akan bisa dipahami sbb:
- 0-5/6 tahun -- ing ngarso sung tulodho (di depan memberi teladan).
- 5/6-11/12 tahun -- ing madyo mangun karso (di tengah menemani proses berkarya).
- 11/12 tahun -- tut wuri handayani (di belakang menjadi acuan/ pedoman/ referensi)
----#-#
Dimilis ini ga ada yang namanya larangan, semua boleh, asaal sanggup hadapi resikonya. Misal : anak ga mau sekolah. Ortu ga melarang tapi memberi tau konsekwensinya dengan proses tawar menawar, misal : kalau ga sekolah maka ga nonton tivi seharian. Jadi anak bisa memilih, mau sekolah dan nanti bisa nonton tivi atau ga sekolah dengan resiko ga nonton tivi seharian. Buat anak yang sangat suka nonton tivi, pilihan ini pasti sulit banget.
Seorang ustad pernah berkata, ada hadist yg menyebutkan bahwa :
Usia 0-7 tahun, perlakukan anakmu seperti pangeran
Usia 7-14 tahun, perlakukan anakmu seperti tentara
Usia > 14 tahun, perlakukan dia sebagai partner
Mirip-mirip dengan ruasdito kan?
O ya, dimilis parenthink ini ga melulu soal anak, dimilis ini kita juga bisa belajar banyaaak banget tentang hidup. Belajar menjadi "manusia". Ga banyak nuntut, memperbanyak energi memberi, belajar mengenal rasa dan mengendalikan emosi, bagaimana berinteraksi dengan orang lain, bahkan berinteraksi dengan makhluk Allah lainnya secara aman dan damai (contoh: siapa yang ga sebel ama tikus? Dimilis itu diajarin lho cara mengendalikan binatang pengerat menyebalkan ini)
Penasaran?! Silahkan join milisnya untuk dapetin tips-tips lain yang cihuy :)
Gitu deh ya teori-teori pengasuhan anak. Keliatan gampang ga? Kalo keliatan gampang, prakteknya ga gampang. Kalo keliatan susah, prakteknya lebih susah lagi :D Tapi ga ada yang ga mungkin kalau kita berusaha bukan? Udah tau teorinya sudah pasti lebih mudah dibanding yang ga tau sama sekali. Emang mau punya anak trus dilepas aja gitu, terserah deh pada mau jadi apa, ga gitu juga kan?
Sahabat rasul pernah bilang :
Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya karena mereka hidup di generasinya, bukan pada zaman di mana engkau dididik" (Umar Ibn Khotob)
Jadi, penting banget jadi emak-emak yang selalu up to date dengan perkembangan jaman. Supaya kita juga bisa mendidik mereka sesuai sikon pada saat itu. Jangan sampe anak bilang "ah bunga ga gaul nih" *tepok jidat.
Last but not least, saya selalu suka tulisan ini:
Anakmu bukan milikmu (Kahlil Gibran)
Anakmu bukanlah milikmu,mereka adalah putra putri sang Hidup,yang rindu akan dirinya sendiri.
Mereka lahir lewat engkau,tetapi bukan dari engkau,mereka ada padamu, tetapi bukanlah milikmu.
Berikanlah mereka kasih sayangmu,namun jangan sodorkan pemikiranmu,sebab pada mereka ada alam pikirannya sendiri.
Patut kau berikan rumah bagi raganya,namun tidak bagi jiwanya,sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan,yang tiada dapat kau kunjungi,sekalipun dalam mimpimu.
Engkau boleh berusaha menyerupai mereka,namun jangan membuat mereka menyerupaimu,sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur,ataupun tenggelam ke masa lampau.
Engkaulah busur asal anakmu,anak panah hidup, melesat pergi.
Sang Pemanah membidik sasaran keabadian,Dia merentangkanmu dengan kuasaNya,hingga anak panah itu melesat jauh dan cepat.
Bersukacitalah dalam rentangan tangan Sang Pemanah,sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat,sebagaimana dikasihiNya pula busur yang mantap.
Rabu, 19 Februari 2014
Punya anak itu ga mudah Jenderal !!
Kali ini saya mau sharing tentang "anak". Udah emak-emak soalnye yee... Semenjak test pack dua garis, 7 tahun yang lalu, rasanya hidup berkutat ga jauh dari urusan anak. Selagi dia masih dalam perut, borong buku-buku tentang kehamilan dan tumbuh kembang janin, pantau perkembangan si kecil bulan ke bulan lalu cari tau tentang cara melahirkan. Pas tiba saatnya melahirkan, malah lupa semua ama yang pernah dibaca dan pelajarin... Hahaha stresss beraat. Alhamdulillah masih diijinkan-Nya untuk melahirkan normal, walaupun pake episiotomi dan salah urat yang bikin ga bisa jalan sampe berminggu-minggu.. hiks... (masih trauma kadang-kadang)
Pulang dari RS harus pake kursi roda, asi belom keluar, dan masih belom ngerti mau gimana ntar ngasuhnya, lelah sangat dan sakit seluruh badan, tapi begitu liat muka lucu imut menggemaskan digendongan, rasanya luruuh hati ini. Haru, seneng, jadi satu. Ga bisa diungkap dengan kata-kata
Hari-hari berikutnya bergelut dengan baby blues, kolik, merk diapers apa yang bagus, gimana biar ASI banyak, begadang nyaris tiap malem, puting lecet, balada ibu perah, bolak balik imunisasi dan mastiin ga ada yang kelewat, diare, bedain muntah dan gumoh, MPASI, banyaaaaak banget hal-hal baru yang harus dipelajarin. Pusing? pastinya..
Beruntung saya bertemu dengan #milissehat , belajar banyaaaak banget dari milis tsb. Tapi efeknya adalah jadi sering ribut ma nyokap karena prinsip-prinsip beliau, gaya orang tua jadul, banyak bersebrangan dengan apa yg saya pelajari di milis. Apalagi saya, yang sejak dulu cenderung ga nurut sama orang tua, ga bisa gitu aja menyerahkan or percaya sama ortu dalam balita things ini. Secara waktu hamil tinggalnya jauhan, jadi nyokap ga banyak ikut campur. Begitu udah lahiran dan terpaksa nitipin anak selama bekerja, mulai deh tuh konflik-konflik seputar cara ngasuh anak.
Cukup sulit juga berjuang sendirian dengan prinsip-prinsip dan cara-cara yang "beda". Tapi ga ada yang ga mungkin kan?Perjuangan mengedukasi nyokap, akhirnya berbuah manis. Nyokap mau ikut cara saya.. Walaupun kadang masih suka ngeyel juga siih. But thats oke, saya menghormati beliau tapi cara saya harus tetap dijalankan (adu ngeyel :p)
Tak terasa masa-masa toddler berlalu tanpa kesulitan berarti (eh ada dink yang cukup nyusahin, susah ngelepas empeng! Jangan coba-coba kasih beginian deh.. Simalakama banget)
Memasuki usia 4 tahun mulai sibuk sama urusan sekolah. Mau sekolah apa nih, playgroup, paud, atau sekolah yang di mall-mall itu? Idealisme emaknya pengen yang :
- Basic-nya islam
- Deket rumah
- Fun learning
- Ga fokus ke calistung
Dan akhirnya pilihan jatuh kepada : Salwa Islamic School. Sekolah basic islam deket rumah yang pendirinya anak seorang ustazah yang dulu ngajar nenek saya ngaji.. Hayaah, yang terakhir itu ga penting banget. Disana ada pelajaran calistung sih, tapi ga jadi fokus utama, janjinya begitu. Tetiba pada suatu saat dapet pesan cinta dari sang guru untuk melatih ananda membaca dirumah.
"bunda, mohon dampingi ananda berlatih membaca dirumah, karena ananda jauh tertinggal dibanding teman-temannya"
Yeee, sapa juga yang suruh situ ajarin baca. Saya masukin sekolah supaya belajar sosialisasi aja kok. Susah soalnya anaknya, ini aja cuti saya sampe minus gegara tiap hari diambekin ga mau sekolah. Fokus saya bukan disitu bu guru... Jadi akhirnya saya cuma balas begini :
"bu guru, fokus saya untuk di sekolah TK ini bukan belajar calistung. Tapi sosialisasi dan belajar lewat permainan edukatif. Masih TK A pula kan. Jadi biar aja kalau ananda belum bisa membaca. Silahkan diajarkan namun jangan dipaksa ataupun menjadi sebuah target. Akan tiba masanya dia akan bisa mengikuti pelajaran membaca dengan baik."
Terbukti, tanpa saya ajarin dirumah, tanpa kursus ini itu, alhamdulillah lancar membaca menjelang kelulusan.
Selesai sampe situ? Ya engga laah... Kerusuhan malah baru aja dimulai. Anak yang tidak lagi balita itu, apalagi bayi, harus sudah harus diarahkan mau kemana dan bagaimana hidupnya nanti. Udah mulai bisa ngelawan pula kan.. Emaknya kudu banyak belajar lagi.
- Gimana cara bangun karakternya supaya memiliki karakter islami
- Gimana cara mengajari dia keterampilan hidup
- Gimana caranya supaya minat dan bakatnya terasah sejak dini
- Gimana cara explore multiple intelegencies-nya
- Gimana caranya supaya jadi anak yang mandiri dan tangguh
- Gimana caranya ngajarin cara mengambil keputusan
Haiiish.... Banyaaaak banget peernyah
Banyak teori parenthing yang bisa dipelajarin, keliatannya gampang, prakteknya ? Belum tentu.. Jungkir balik ngelalap teori-teori tsb dan jungkir balik juga mencoba menjalaninya.
But, hey! Life is a fulltime learning, right? Belajar tiada henti, belajar dari waktu ke waktu, teruus... Sampai akhir hayat. Anak masih juga SD belom lagi nanti dia ABG, gimana ngejagainnya supaya ga terjerumus yang aneh-aneh dan merugikan dirinya sendiri.. Peer saya berikutnya inih *pasang iket kepala, lap keringet
Teori-teori parenthing yang saya pelajari akan saya share kemudian deh yah. Siapa tau bermanfaat. To be continued...
Selasa, 18 Februari 2014
The Bucket List
Terinpirasi juga dari buku-buku yang ditulis para traveller, semakin memperkuat keinginan saya untuk menjelajah bumi Allah yang Subhanallah indahnya. Dulu banget, jaman masih kuliah, sempat punya cita-cita keliling Indonesia bareng sohib saya. Ide tsb muncul gitu aja pas kami sedang dikereta ekonomi jurusan Surabaya gara-gara liat seorang cewe dan 2 org cowo dengan ransel mereka. Kayaknya asik aja gitu. Kami berdua langsung mencanangkan akan backpacker-an juga menyusuri pulau demi pulau di negara tercinta ini. Ndilalah entah kenapa niat tersebut ga pernah terlaksana. Mungkin karena selepas liburan itu kami mulai sibuk menyusun skripsi dan dilanjutkan dengan hunting pekerjaan, semua rencana pupus sudah.
Saya yang memang bukan orang rumahan, ga pernah betah namanya diam dirumah. Tapi itu dulu, semenjak nikah tahun 2006 lalu, bisa-bisa aja tuh saya jadi ibu rumah tangga dan jarang kelayaban. Sampai pada suatu waktu, sekitar tahun 2011 mungkin. Tiba-tiba saya galau.. Galau ga jelas banget yang pada akhirnya mengantarkan saya pada keinginan jalan-jalan yang gak bisa direm lagi. Mulailah saya mengumpulkan kepingan-kepingan harapan bahwa saya bisa mewujudkan cita-cita keliling indonesia yang sempat tertunda itu. Apalagi setelah memfollow beberapa seleb twit yang hobi jalan-jalan atau bahkan memang travell writer, semakin tinggilah keinginan saya untuk berkelana.
Beberapa buku-buku yang menginspirasi saya melanjutkan mimpi
Walopun sempet susah ngilangin mual karena bahasan toilet paling jorok didunia, tapi buku ini yg mengantar saya ke buku-buku travelling lainnya.
Baru tau ada buku beginian setelah seri ke 3. Langsung hunting dua seri lainnya di online shop. Ditulis oleh para traveller sejati, kaya pengalaman, mantaaap
Cuman penasaran aje siih awalnya.. jadi kepikiran mau kuliahin Cabit di Eropa setelah baca buku ini. Ayo nak sekolah yang pinter n cari beasiswa di eropa supaya bunda n ayah ada alasan buat menikmati masa pensiun di belahan dunia sana. Hihihi (kalau biaya sendiri, berat cuuuy)
Ga pernah tertarik ke eropa sedemikian besar sampe ketemu ama ini buku
Buku ini ga pernah saya liat sebelum dikasir salah satu hipermarket, terpaksa saya bayar karena cabit yg ambil tanpa sepengetahuan saya. Sekarang malah jadi kamusnya setiap kali bahas tentang jalan-jalan. Syukur deh, siapa tau bisa jadi temen jalan bundanya nanti mewujudkan mimpi keliling dunia. Aamiien...
Sadar betul bahwa ga akan mudah mewujudkannya mengingat saya sudah berkeluarga, partner hidup saya bukan orang yang suka jalan-jalan, dan anak yang masih balita (saat itu). Tapi Allah punya kehendak, pelan-pelan alhamdulillah jalan mulai terbuka. Atas keinginan partner saya juga, akhirnya kami mulai menyusun wisata tahunan sekeluarga. Sudah beberapa tempat yang kami kunjungi :
- Wisata keluarga ke pulau Bali. Kunjungan kami tahun 2012 lalu alhamdulillah sudah menyusuri sebagian besar tempat wisata di Bali, bahkan sampai Bali Utara. Masih akan ada kunjungan lanjutan ke pulau tsb mengingat banyaknya tempat-tempat wisata yang ditawarkan pulau yang sangat terkenal hingga ke ujung dunia ini.
- Wisata keluarga ke Bromo, dan sekitarnya. Kunjungan tahun 2013 kemarin ke Surabaya, Bromo, Batu, dan Malang. Alhamdulillah...
Pantai di jogja
Sebuah resort di Raja Ampat
Karimun Jawa
Hagia Sophia di Istambul
Mezquita di Spanyol
- Menjelajah pantai-pantai di jogjakarta
- Lombok island
- Haji... perjalanan wajib sebelum pulang menghadapNya.
- Umroh, mau lihat juga peta-peta sejarah islam. termasuk mengunjungi Jabal Rahmah, padang arafah, tempat pertemuan adam dan hawa
- Bromo, Malang, Pulau Sempu ~ achived at 2013. Pending Pulau Sempu, mungkin baru bisa kalau cabit udah agak besar
- Raja Ampat, ada peluang saya bisa diving ga yah hmm
- Kepulauan Seribu : Pulau Tidung, Pulau Macan
- Karimun Jawa
- Dataran tinggi Dieng
- Watersport at Tanjung Benoa Bali. Pengen parasailing
- Desa Sawarna, Banten
- Curug Seribu, Gunung Salak
- Bangka Belitung
- Kawah Ijen
- Derawan, Kep. Berau
- Kep. Wakatobi
- Labuan Bajo
- Tangjung Bira, Sulawesi
- Medan, brastagi, dan sekitarnya
- Aceh, pulau weh dan sekitarnya
- Gunung Judi, puncak gunung ararat turki -Bahtera Nabi Nuh -
- Lembah Petra, Yordania. Bangunan sisa-sisa kejayaan kaum Tsamud (masa nabi shaleh)
- Baitul Maqdis/kuil Sulaiman, komplek peninggalan al quds di yerussalem
- Al Aqsa
- Hagia Sophia di Istambul
- Menapaki sejarah islam di Eropa, paris, spanyol, dsb
- Negara-negara tetangga : Singapore, KL, dsb
- Selandia Baru
Langganan:
Postingan (Atom)