Laman

Senin, 04 Juni 2012

Sabar, Syukur, Ikhlas

Pagi hari kerasa betapa menyebalkannya Senin saya kali ini.  Menjelang sore hari, saya malah terhenyak dengan kenyataan bahwa hidup saya masih jauh lebih baik dibanding beberapa teman yang saya jumpai siang tadi. Memang benar bahwa sesungguhnya pelajaran hidup itu bisa didapat darimana saja, tak terkecuali dari kejadian-kejadian kecil yang kita alami sehari-hari.

Siang tadi saya bertemu teman semasa kuliah dulu. Kami dulu sangat akrab dalam satu gank,  3 Cewe yang hobinya ngobrol dan jalan-jalan kesana kemari. Masih ada beberapa teman lain sih, namun saya paling dekat dengan 2 org ini. Duluu… saya orang yg paling cuek, menjalani hidup seperti air mengalir. Tidak pernah punya tujuan. Yang saya pikirkan cuma satu hal : how to having fun ? Merekalah teman-teman having fun saya :) Si R ini, yang saya temui tadi siang, termasuk cewe populer. Dia cantik. Gak heran banyak cowo yang naksir. Dan saya selalu iri karena dialah yang paling menarik perhatian diantara kami bertiga. Tapi nyatanya, jodoh saya justru datang lebih cepat dibanding dia. Sampai sekarang, walaupun dia sudah punya pacar, dia tetap tidak bisa menjawab ketika saya tanyakan kapan akan menikah…. Hmm.. sungguh sayang. Rasanya hidup tak akan lengkap tanpa memiliki keluarga, betul ?
Kadang saya iri dengan mereka berdua, masih bisa jalan-jalan kesana kemari dan having fun tanpa ada hambatan. Sedangkan saya, harus melalui perjuangan bagaimana mendapatkan ijin dari suami, bagaimana bisa pergi tanpa atau membawa anak, ada budget atau tidak, dsb terlebih dahulu. Dan itupun waktunya pasti sangat terbatas. Kehidupan si Single pastilah berbeda dibanding Marriage woman, right ? :)

Pelajaran yang bisa saya ambil adalah, kecenderungan manusia yang memang tidak pernah puas. Single ingin segera menikah, yang menikah kangen dengan masa-masa Single. Apapun itu, seharusnya bisa disyukuri dan dijalani dengan ikhlas. Saya mencoba mengingat lagi apa tujuan saya pada waktu itu memutuskan untuk menikah ? Apakah semata karena cinta saya pada pasangan saya ? Tidak. Ada ruang kosong dihati saya yang tidak pernah bisa diisi dengan having fun macam apapun. Dan ternyata ruang kosong itu terisi dengan lengkap oleh kehidupan pernikahan saya. Jika saya diberi pilihan, kembali Single dengan kebebasan yg saya inginkan namun memiliki ruang kosong itu ? atau dalam kehidupan pernikahan dengan segala keterbatasan namun hati saya penuh dan hidup saya terasa lengkap ? Sepertinya saya lebih memilih opsi yang kedua :) Hidup adalah pilihan, memilih Single or Marriage it’s all your choice.

Pelajaran berikutnya saya dapat ketika tanpa sengaja menggoda seorang teman tentang uang saku. Sebut saja si D, hari ini dia ditraktir teman dan uang sakunya hari ini yang seharusnya untuk makan siang, jadi bisa untuk jajan.  Tadinya saya cuma bercanda ketika bilang “daripada uangnya dibawa pulang trus diminta lagi oleh suami, mending dijajanin” Eh ternyata hal itu benar terjadi pada dirinya. Dia bilang si suami sering periksa-periksa dompet, kalau ada uang diambil. Makanya jika dia punya uang sisa, dia simpan dilaci kantor, semata-mata agar tidak diambil suaminya. Masya Allah, saya shock mendengarnya… Istri yang bekerja, suaminya malah berlaku seperti itu. Belum lagi ternyata si suami sering berlaku kasar dan ringan tangan. Sebuah tamparan buat saya yang masih saja mengeluh dengan keterbatasan financial kami. Saya harus bersyukur… suami saya memberikan seluruh penghasilannya pada saya. Dan saya pun memiliki penghasilan sendiri. Jikalau memang masih tidak cukup, atau terbatas, karena memang biaya hidup yang kebetulan besar, dan saya termasuk orang yang tidak bisa disiplin dalam mengatur keuangan. Setidaknya saya masih bisa menikmati hasil kerja saya dengan membeli barang-barang konsumtif, nyaris tiap bulan.. sementara teman saya si D itu ?

Jadi teringat seorang teman yang memutuskan berpisah setelah 10tahun pernikahan, juga karena ulah si suami yang semena-mena dalam memberikan nafkah keluarga. So sad…

Life is like a box of chocolate… manis, pahit, tergantung bagaimana kita menyikapinya. BerSabarlah atas segala ujian, BerSyukurlah atas segala nikmat walaupun tidak terlalu terlihat dan engkau tidak menyadarinya.

Siapkan hati seluas Samudera, agar kita bisa Ikhlas menerima apapun yang terjadi pada kehidupan kita. Sesungguhnya kita cuma transit di dunia ini kan ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar