Pagi hari kerasa betapa menyebalkannya Senin
saya kali ini. Menjelang sore hari, saya malah terhenyak dengan
kenyataan bahwa hidup saya masih jauh lebih baik dibanding beberapa
teman yang saya jumpai siang tadi. Memang benar bahwa sesungguhnya
pelajaran hidup itu bisa didapat darimana saja, tak terkecuali dari
kejadian-kejadian kecil yang kita alami sehari-hari.
Siang tadi saya bertemu teman semasa kuliah dulu. Kami dulu sangat
akrab dalam satu gank, 3 Cewe yang hobinya ngobrol dan jalan-jalan
kesana kemari. Masih ada beberapa teman lain sih, namun saya paling
dekat dengan 2 org ini. Duluu… saya orang yg paling cuek, menjalani
hidup seperti air mengalir. Tidak pernah punya tujuan. Yang saya
pikirkan cuma satu hal : how to having fun ? Merekalah teman-teman
having fun saya
Si R ini, yang saya temui tadi siang, termasuk cewe populer. Dia
cantik. Gak heran banyak cowo yang naksir. Dan saya selalu iri karena
dialah yang paling menarik perhatian diantara kami bertiga. Tapi
nyatanya, jodoh saya justru datang lebih cepat dibanding dia. Sampai
sekarang, walaupun dia sudah punya pacar, dia tetap tidak bisa menjawab
ketika saya tanyakan kapan akan menikah…. Hmm.. sungguh sayang. Rasanya
hidup tak akan lengkap tanpa memiliki keluarga, betul ?
Kadang saya iri dengan mereka berdua, masih bisa jalan-jalan kesana
kemari dan having fun tanpa ada hambatan. Sedangkan saya, harus melalui
perjuangan bagaimana mendapatkan ijin dari suami, bagaimana bisa pergi
tanpa atau membawa anak, ada budget atau tidak, dsb terlebih dahulu. Dan
itupun waktunya pasti sangat terbatas. Kehidupan si Single pastilah
berbeda dibanding Marriage woman, right ? :)
Pelajaran yang bisa saya ambil adalah, kecenderungan manusia yang
memang tidak pernah puas. Single ingin segera menikah, yang menikah
kangen dengan masa-masa Single. Apapun itu, seharusnya bisa disyukuri
dan dijalani dengan ikhlas. Saya mencoba mengingat lagi apa tujuan saya
pada waktu itu memutuskan untuk menikah ? Apakah semata karena cinta
saya pada pasangan saya ? Tidak. Ada ruang kosong dihati saya yang tidak
pernah bisa diisi dengan having fun macam apapun. Dan ternyata ruang
kosong itu terisi dengan lengkap oleh kehidupan pernikahan saya. Jika
saya diberi pilihan, kembali Single dengan kebebasan yg saya inginkan
namun memiliki ruang kosong itu ? atau dalam kehidupan pernikahan dengan
segala keterbatasan namun hati saya penuh dan hidup saya terasa lengkap
? Sepertinya saya lebih memilih opsi yang kedua Hidup adalah pilihan, memilih Single or Marriage it’s all your choice.
Pelajaran berikutnya saya dapat ketika tanpa sengaja menggoda seorang
teman tentang uang saku. Sebut saja si D, hari ini dia ditraktir teman
dan uang sakunya hari ini yang seharusnya untuk makan siang, jadi bisa
untuk jajan. Tadinya saya cuma bercanda ketika bilang “daripada uangnya
dibawa pulang trus diminta lagi oleh suami, mending dijajanin” Eh
ternyata hal itu benar terjadi pada dirinya. Dia bilang si suami sering
periksa-periksa dompet, kalau ada uang diambil. Makanya jika dia punya
uang sisa, dia simpan dilaci kantor, semata-mata agar tidak diambil
suaminya. Masya Allah, saya shock mendengarnya… Istri yang bekerja,
suaminya malah berlaku seperti itu. Belum lagi ternyata si suami sering
berlaku kasar dan ringan tangan. Sebuah tamparan buat saya yang masih
saja mengeluh dengan keterbatasan financial kami. Saya harus bersyukur…
suami saya memberikan seluruh penghasilannya pada saya. Dan saya pun
memiliki penghasilan sendiri. Jikalau memang masih tidak cukup, atau
terbatas, karena memang biaya hidup yang kebetulan besar, dan saya
termasuk orang yang tidak bisa disiplin dalam mengatur keuangan.
Setidaknya saya masih bisa menikmati hasil kerja saya dengan membeli
barang-barang konsumtif, nyaris tiap bulan.. sementara teman saya si D
itu ?
Jadi teringat seorang teman yang memutuskan berpisah setelah 10tahun
pernikahan, juga karena ulah si suami yang semena-mena dalam memberikan
nafkah keluarga. So sad…
Life is like a box of chocolate… manis, pahit, tergantung bagaimana
kita menyikapinya. BerSabarlah atas segala ujian, BerSyukurlah atas
segala nikmat walaupun tidak terlalu terlihat dan engkau tidak
menyadarinya.
Siapkan hati seluas Samudera, agar kita bisa Ikhlas
menerima apapun yang terjadi pada kehidupan kita. Sesungguhnya kita cuma
transit di dunia ini kan ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar