Laman

Sabtu, 22 Februari 2014

Menjadi sahabat anak

Catatan ini ada di evernote saya, tapi saya benar-benar lupa dapat darimana or siapa yang tulis. It's good to know and share. Semoga bermanfaat.

Beberapa cara utk menjadi sahabat anak dan remaja :

  1. Menyediakan waktu. Sesibuk apapun kita harus mengalokasikan waktu jika ingin berteman dgn anak, mis dgn berdialog
  2. Kita melibatkan diri dgn hidup mrk dan bukan sekedar melihat atau menjadi pengamat
  3. Jangan menunggu ada figur saingan bagi remaja yg lebih dekat dan di dengar olehnya
  4. Menemani dan bukan memusuhi
  5. Melindungi namun bukan mengurung atau mengekangnya
  6. Berdialog dan bukan monolog. Berbincang dgnnya dan bukan sekedar berbicara
  7. Bersedia mendengarkan dgn aktif. Tdk slalu memotong dan menggurui tapi juga tdk mengabaikan ketika remaja tengah bercerita
  8. Bersikap tegas namun bukan keras dan kasar
  9. Memberi kebebasan yg proporsional
  10. Menyampaikan pesan dan harapan kita secara jujur dan tulus
  11. Bersedia memaafkan dan meminta maaf 
Semoga kita bisa menjadi orang tua yang terbaik bagi anak-anak kita. Aamiien...

Kamis, 20 Februari 2014

Parenthing or Parenthink ?

Curhatan emak-emak biasanya begini nih :
  1. Anak gw udah mulai nakal nih, suka pukul-pukul orang. Dilarang udah, dimarahin udah, tapi kayaknya ndablek gitu? Duuh gimana ya supaya dia ga nakal gitu? Masih kecil aja udah sok jagoan, gimana gedenya?
  2. Anak gw itu susah banget disuruh belajar. Kerjaannya maiiiin terus. Apalagi kalo udah pegang gadget. Ampuun deeh.. Ntar kalo ga naik kelas gimana?
  3. Anak gw udah kenal cewe lho.. Anak kelas 4 SD coba. Udah sms sayang sayangan ama perempuaan. Gustiii... Pubernya kecepetan. Gimana gedenya? Ntar dia ngehamilin anak orang lagi
  4. Anak gw ga mandiri banget, apa-apa mama, apa-apa mama. Udah gede gitu masa naro kaos kaki dimana aja dia ga tau? Mana kamarnya berantakan bangetJeng jeng, lo tau ga itu artis X yang ketangkep pake narkoba? Haduuh padahal keliatannya alim ya. Orang tuanya juga alim gitu. Kok bisa sih?
Orang tua mana coba yang ga panik lihat kelakuan anak-anak jaman sekarang. Tawuran, bunuh diri, narkoba, free sex, dan segudang kenakalan lainnya yang kalo kita pikir bakal muncul pertanyaan : kok bisa sih anak umur segitu kepikiran ngelakuin yang begitu? Salah siapa?

Saya yakin dan percaya bahwa kelakuan anak-anak kita ga lepas dari pola asuh didik yang kita (para orang tua) terapkan sejak kecil. Ada juga sih yang komen : "Ah ga juga kalii... Itu si A dari kecil dah dimasukin pesantren ama bapaknya. Kena pengaruh narkoba juga tuuh.." Yup bener, hal tsb sangat mungkin terjadi. Dan faktor kedua yang berperan dalam hal ini adalah lingkungan. Trus gimana dong cara yang tepat buat mendidik anak-anak kita supaya bisa jadi orang baik, orang bener, ga ngerugiin orang lain, dan juga ga ngerugiin diri sendiri. Syukur syukur jadi anak soleh/solehah supaya bisa nolong emak bapaknya kelak diakhirat.

Pas bener saya dapet broadcast via bbm :

RAHASIA Mendidik Anak dlm ISLAM
FOLLOW »» @MUSLIMAHebat

PRINSIP-PRINSIP DASAR:
  1. Anak anakmu bukan pilihanmu, mereka menjadi anak2mu, bukan krn keinginan mereka, tetapi karena Takdir Allah. (QS.28: QS.68,42: QS.49-50).
  2. Karena apa yg Allah takdirkan untukmu, maka itulah amanah yg harus ditunaikan. (QS.8:27-28).
  3. Orang tualah yg ingin memiliki anak dan keinginanmu adalah janjimu kepada Allah. Maka tepatilah janjimu krn akan Allah minta pertanggungjawabannya. (QS.5:1, QS.17:34, QS.13:19-24).
  4. Allah tdk membebanimu melampaui kemampuanmu, maka bersungguh-sungguhlah. (QS.2:233, QS.64:16, QS.3:102, QS.22:78).
  5. Allah tdk mewajibkanmu membentuk anak-anakmu mahir dalam segala hal, tetapi Allah mewajibkanmu membentuk anak-anak yang SHALIH/ah. (QS.21:205).
  6. Jangan berharap kebaikan dari anak2mu, bila tdk mendidik mereka menjadi anak2 yg shalih. (QS.11:46, QS. 19:59).
  7. Jangan berharap banyak pada anak2mu, bila kamu tidak mendidik mereka sebagaimana mestinya. (QS.17:24).
  8. Didiklah anak-anakmu sesuai Fitrahnya. (QS.30:30).
  9. Janganlah menginginkan anak2mu sbg anak2 yg shalih sebelum engkau menjadi shalih lebih dahulu.
  10. Janganlah menuntut hakmu dari anak2mu, sebelum engkau memberi hak anak-anakmu.
  11. Janganlah engkau menuntut hakmu dari anak-anakmu, sampai engkau memenuhi hak2 Allah atas mu. (QS. 2:83, QS. 4:36, QS 6:151, QS. 17: QS. 23-24).
  12. Berbuat baiklah pada anak-anakmu, bahkan sebelum mereka diciptakan.
  13. Janganlah engkau berpikir tentang hasil akhir dari usahamu mendidik, tetapi bersungguh-sungguhlah dalam mendidik. (QS.11:93). 
  14. Janganlah berhenti mendidik sampai kematian memisahkanmu.(QS.15:99). Baarakallahu...({})
--------#-#

Got the point?
Menurut saya pribadi, yang pertama harus kita sadari adalah anak itu titipan Yang Maha Kuasa pada kita. Untuk kita dampingi, didik, dan ajarkan tentang kehidupan. Kehidupan di dunia dan di akhirat nanti. Jadi kalau kita tidak mendidik dengan benar, gimana pertanggungjawaban kita pada Allah nantinya?
Anak itu juga bukan aset. Kita urus kebutuhan hidupnya, sekolahin biar pinter, dan dapet penghasilan besar setelah bekerja nanti, dengan harapan kalau udah jadi kakek nenek, kita bisa numpang hidup dengan alasan balas jasa orang tua. Klise, right?
Anak juga manusia, tugas orang tua mendidik dan mendampinginya sampai pada tahap anak tersebut mampu mengurus dirinya sendiri. Menjadi manusia dewasa, menjadi dirinya sendiri, dan mampu menjalani kewajiban-kewajibannya sebagai manusia tanpa ketergantungan dengan orang tuanya lagi. Kalau kita tidak mampu mengurus diri sendiri, gimana kita, sebagai makhluk sosial, mampu mengurus orang lain?

Ibu Elly Risman, seorang pakar asuh didik, mengatakan bahwa tujuan pengasuhan itu terdiri dari beberapa poin :

1. Menjadi hamba Allah yg taqwa (bila muslim). (Taqwa: Iman dan Ibadah yg benar serta berakhlak mulia)
2. Calon suami/istri yg baik
3. Calon ayah/ibu yg baik.
4. Membantu anak mempunyai ilmu & keahlian dalam bidang tertentu sehingga bisa mencari nafkah

---- untuk anak perempuan, tujuan hanya sampai point 4 ini. Untuk anak laki-laki, ditambah 3 poin lagi:

5. Pendidik istri & anak.
6. Pengayom keluarga.
7. Pendakwah (bermanfaat bagi orang lain).

--------#-#

Berat gak tuh. 7 poin yang harus kita ajarkan kepada anak-anak kita supaya menjadi manusia seutuhnya. Sadar betul, orang tua kita dulu kebanyakan berkutat di poin 4. Bener apa bener?

Prinsip dasar sesuai ajaran agama dah dapet, tujuan pengasuhan dah dapet, trus whats next? Keliatannya susah yak mendidik anak. Mo mulai darimana ? Gimana caranya?

Kalau saya, Alhamdulillah banget ketemu dengan milis parenthink. Dari milis ini saya belajar bahwa saya harus mengenal anak saya. Sebelum mengenal ajak saya, saya juga belajar mengenal diri saya terlebih dahulu. Sebelum mendidik anak saya, saya harus didik diri saya sendiri dulu.

Teori yang diajarkan dalam milis yang didirikan oleh Mona Ratuliu, iya mona yg artis itu, dalam asuhan Toge Aprilianto ini, disebut sebagai ruasdito. Prinsip-prinsip yang diusung mengikuti prinsip-prinsip yang pernah dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara, tokoh pendidikan sebelum jaman kemerdekaan dulu.

  • Ing ngarso sung tulodho (di depan memberi teladan).
  • Ing madyo mangun karso (di tengah menemani proses berkarya)
  • Tut wuri handayani (di belakang menjadi acuan/ pedoman/ referensi)

Tujuannya agar kita bisa menjadi teladan, teman, dan oonsultan bagi anak-anak kita.

Caranya gimana?  berikut ini tahapan-tahapan yang dilalui dari tahun ketahun.

Rute pengasuhan-pendidikan toge [dikutip dari buku “Saatnya Melatih Anakku Berpikir”]

  • 0-2 tahun -- membangun rutinitas.
  • 1-3 tahun -- membangun keterampilan memilih (enak-vs-ga-enak,enak-vs-enak, ga-enak-vs-ga-enak).
  • 2-4 tahun -- membangun keterampilan menawar (sebagai pembeli).
  • 3-5 tahun -- membangun keterampilan menawar (sebagai penjual).
  • 4-6 tahun -- membangun keterampilan berdagang (win-win transaction).
  • 5-7 tahun -- membangun keterampilan memperjuangkan keinginan (sanggup (mau+mampu) melakukan apa yg perlu dilakukan untuk dapet apa yangdiinginkan).
  • 6-8 tahun -- membangun keterampilan menghadapi resiko (mengalamiakibat; masih didukung penuh).
  • 7-9 tahun -- membangun keterampilan menghadapi resiko  (mencoba solusi; berupa alternatif solusi).
  • 8-10 tahun -- membangun keterampilan menghadapi resiko (membangunsolusi; evaluasi terhadap alternatif solusi yg dibuatnya).
  • 9-11 tahun -- membangun keterampilan menghadapi resiko (memeriksasolusi; berupa pendampingan untuk menindaklanjuti solusi yangdipilihnya).10-12 tahun -- membangun keterampilan menentukan pilihan perilaku(mengatur strategi) secara mandiri, berdasarkan pertimbangan resiko.
  • 11-13 tahun -- proses pengasuhan sewajarnya sudah tuntas sehinggaproses pendampingan bisa dimulai.

keterangan:
apa yang sudah dibangun, bukan berarti lalu berhenti dan ditinggalkansetelah batas usianya terlewati ya. contoh: soal rutinitas, walau proses pembangunannya ada di usia 0-2 tahun, tetapi si anak tetap perlu terus diingatkan; dikuatkan spy kebiasaan akan rutinitas itumenjadi sesuatu yang melekat dalam pribadinya, hingga akhirnya diamenjadi tidak nyaman ketika rutinitasnya terganggu. hal ini penting karena kebiasaan punya rutinitas itu akan jadi bekal pembentukan sikap tuntas dan bertanggungjawab.

---kalau mengacu pada ajarannya ki hajar dewantara, paparan di atas akan bisa dipahami sbb:

  • 0-5/6 tahun -- ing ngarso sung tulodho (di depan memberi teladan).
  • 5/6-11/12 tahun -- ing madyo mangun karso (di tengah menemani proses berkarya).
  • 11/12 tahun -- tut wuri handayani (di belakang menjadi acuan/ pedoman/ referensi)

----#-#

Dimilis ini ga ada yang namanya larangan, semua boleh, asaal sanggup hadapi resikonya. Misal : anak ga mau sekolah. Ortu ga melarang tapi memberi tau konsekwensinya dengan proses tawar menawar, misal : kalau ga sekolah maka ga nonton tivi seharian. Jadi anak bisa memilih, mau sekolah dan nanti bisa nonton tivi atau ga sekolah dengan resiko ga nonton tivi seharian. Buat anak yang sangat suka nonton tivi, pilihan ini pasti sulit banget.

Seorang ustad pernah berkata, ada hadist yg menyebutkan bahwa :

Usia 0-7 tahun, perlakukan anakmu seperti pangeran
Usia 7-14 tahun, perlakukan anakmu seperti tentara
Usia > 14 tahun, perlakukan dia sebagai partner

Mirip-mirip dengan ruasdito kan?

O ya, dimilis parenthink ini ga melulu soal anak, dimilis ini kita juga bisa belajar banyaaak banget tentang hidup. Belajar menjadi "manusia". Ga banyak nuntut, memperbanyak energi memberi, belajar mengenal rasa dan mengendalikan emosi, bagaimana berinteraksi dengan orang lain, bahkan berinteraksi dengan makhluk Allah lainnya secara aman dan damai (contoh: siapa yang ga sebel ama tikus? Dimilis itu diajarin lho cara mengendalikan binatang pengerat menyebalkan ini)
Penasaran?! Silahkan join milisnya untuk dapetin tips-tips lain yang cihuy :)

Gitu deh ya teori-teori pengasuhan anak. Keliatan gampang ga? Kalo keliatan gampang, prakteknya ga gampang. Kalo keliatan susah, prakteknya lebih susah lagi :D Tapi ga ada yang ga mungkin kalau kita berusaha bukan? Udah tau teorinya sudah pasti lebih mudah dibanding yang ga tau sama sekali. Emang mau punya anak trus dilepas aja gitu, terserah deh pada mau jadi apa, ga gitu juga kan?

Sahabat rasul pernah bilang :

Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya karena mereka hidup di generasinya, bukan pada zaman di mana engkau dididik" (Umar Ibn Khotob)

Jadi, penting banget jadi emak-emak yang selalu up to date dengan perkembangan jaman. Supaya kita juga bisa mendidik mereka sesuai sikon pada saat itu. Jangan sampe anak bilang "ah bunga ga gaul nih" *tepok jidat.

Last but not least, saya selalu suka tulisan ini:

Anakmu bukan milikmu (Kahlil Gibran)

Anakmu bukanlah milikmu,mereka adalah putra putri sang Hidup,yang rindu akan dirinya sendiri.

Mereka lahir lewat engkau,tetapi bukan dari engkau,mereka ada padamu, tetapi bukanlah milikmu.

Berikanlah mereka kasih sayangmu,namun jangan sodorkan pemikiranmu,sebab pada mereka ada alam pikirannya sendiri.

Patut kau berikan rumah bagi raganya,namun tidak bagi jiwanya,sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan,yang tiada dapat kau kunjungi,sekalipun dalam mimpimu.

Engkau boleh berusaha menyerupai mereka,namun jangan membuat mereka menyerupaimu,sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur,ataupun tenggelam ke masa lampau.

Engkaulah busur asal anakmu,anak panah hidup, melesat pergi.

Sang Pemanah membidik sasaran keabadian,Dia merentangkanmu dengan kuasaNya,hingga anak panah itu melesat jauh dan cepat.

Bersukacitalah dalam rentangan tangan Sang Pemanah,sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat,sebagaimana dikasihiNya pula busur yang mantap.

Rabu, 19 Februari 2014

Punya anak itu ga mudah Jenderal !!

Kali ini saya mau sharing tentang "anak". Udah emak-emak soalnye yee... Semenjak test pack dua garis, 7 tahun yang lalu, rasanya hidup berkutat ga jauh dari urusan anak. Selagi dia masih dalam perut, borong buku-buku tentang kehamilan dan tumbuh kembang janin, pantau perkembangan si kecil bulan ke bulan lalu cari tau tentang cara melahirkan. Pas tiba saatnya melahirkan, malah lupa semua ama yang pernah dibaca dan pelajarin... Hahaha stresss beraat. Alhamdulillah masih diijinkan-Nya untuk melahirkan normal, walaupun pake episiotomi dan salah urat yang bikin ga bisa jalan sampe berminggu-minggu.. hiks... (masih trauma kadang-kadang) 

Pulang dari RS harus pake kursi roda, asi belom keluar, dan masih belom ngerti mau gimana ntar ngasuhnya, lelah sangat dan sakit seluruh badan, tapi begitu liat muka lucu imut menggemaskan digendongan, rasanya luruuh hati ini. Haru, seneng, jadi satu. Ga bisa diungkap dengan kata-kata

Hari-hari berikutnya bergelut dengan baby blues, kolik, merk diapers apa yang bagus, gimana biar ASI banyak, begadang nyaris tiap malem, puting lecet, balada ibu perah, bolak balik imunisasi dan mastiin ga ada yang kelewat, diare, bedain muntah dan gumoh, MPASI, banyaaaaak banget hal-hal baru yang harus dipelajarin. Pusing? pastinya..

Beruntung saya bertemu dengan #milissehat , belajar banyaaaak banget dari milis tsb. Tapi efeknya adalah jadi sering ribut ma nyokap karena prinsip-prinsip beliau, gaya orang tua jadul, banyak bersebrangan dengan apa yg saya pelajari di milis. Apalagi saya, yang sejak dulu cenderung ga nurut sama orang tua, ga bisa gitu aja menyerahkan or percaya sama ortu dalam balita things ini. Secara waktu hamil tinggalnya jauhan, jadi nyokap ga banyak ikut campur. Begitu udah lahiran dan terpaksa nitipin anak selama bekerja, mulai deh tuh konflik-konflik seputar cara ngasuh anak.
Cukup sulit juga berjuang sendirian dengan prinsip-prinsip dan cara-cara yang "beda". Tapi ga ada yang ga mungkin kan?Perjuangan mengedukasi nyokap, akhirnya berbuah manis. Nyokap mau ikut cara saya.. Walaupun kadang masih suka ngeyel juga siih. But thats oke, saya menghormati beliau tapi cara saya harus tetap dijalankan (adu ngeyel :p)

Tak terasa masa-masa toddler berlalu tanpa kesulitan berarti (eh ada dink yang cukup nyusahin, susah ngelepas empeng! Jangan coba-coba kasih beginian deh.. Simalakama banget)


Memasuki usia 4 tahun mulai sibuk sama urusan sekolah. Mau sekolah apa nih, playgroup, paud, atau sekolah yang di mall-mall itu? Idealisme emaknya pengen yang :

  1. Basic-nya islam
  2. Deket rumah
  3. Fun learning
  4. Ga fokus ke calistung

Dan akhirnya pilihan jatuh kepada : Salwa Islamic School. Sekolah basic islam deket rumah yang pendirinya anak seorang ustazah yang dulu ngajar nenek saya ngaji.. Hayaah, yang terakhir itu ga penting banget. Disana ada pelajaran calistung sih, tapi ga jadi fokus utama, janjinya begitu. Tetiba pada suatu saat dapet pesan cinta dari sang guru untuk melatih ananda membaca dirumah.

 "bunda, mohon dampingi ananda berlatih membaca dirumah, karena ananda jauh tertinggal dibanding teman-temannya" 

Yeee, sapa juga yang suruh situ ajarin baca. Saya masukin sekolah supaya belajar sosialisasi aja kok. Susah soalnya anaknya, ini aja cuti saya sampe minus gegara tiap hari diambekin ga mau sekolah. Fokus saya bukan disitu bu guru... Jadi akhirnya saya cuma balas begini :

"bu guru, fokus saya untuk di sekolah TK ini bukan belajar calistung. Tapi sosialisasi dan belajar lewat permainan edukatif. Masih TK A pula kan. Jadi biar aja kalau ananda belum bisa membaca. Silahkan diajarkan namun jangan dipaksa ataupun menjadi sebuah target. Akan tiba masanya dia akan bisa mengikuti pelajaran membaca dengan baik." 

Terbukti, tanpa saya ajarin dirumah, tanpa kursus ini itu, alhamdulillah lancar membaca menjelang kelulusan.


TK A selesai, TK B selesai, sekarang waktunya masuk SD. Emaknya yang super cuek ini lupa, kalau mau sekolah swasta harus booking jauh-jauh hari. Bahkan ketika tahun ajaran dimulai udah kudu nyari tuh buat tahun ajaran berikutnya. Alhasil memasuki bulan Januari baru kelabakan. Sekolah inceran yang ga terlalu mahal udah full, sekolah inceran yang mahal banget itu masih ada seat kosong, etapi itung berhitung gak mampu saya bayar uang masuknya yang lebih dari 30 juta itu. Jauh pula letaknya dari rumah. Disaat ga punya ide mau daftar kemana, Allah kasih jalan yang ga terduga. Lagi makan bakso ketemu temen jaman SMA dulu, ngobrol-ngobrol, eh taunya dia nyimpen brosur SDIT baru buka, angkatan pertama, dan deket rumah. SDIT Al Kawwakib. Pucuk dicinta ulam tiba, ga pake mikir langsung daftar. Alhamdulillah banget karena sekolah tsb cocok dengan prinsip-prinsip sang emak, dan murce boo...

Melihat keribetan saya cari sekolah, ada juga yg komen, kenapa ga sekolah negeri aja sih? Ribet amat, Hehehe... Selain faktor usia, Cabit baru 6 tahun pas lulus TK, dan maap saya belum percaya dengan kurikulum pemerintah yang ga jelas ituuu *piiiiss

Selesai sampe situ? Ya engga laah... Kerusuhan malah baru aja dimulai. Anak yang tidak lagi balita itu, apalagi bayi, harus sudah harus diarahkan mau kemana dan bagaimana hidupnya nanti. Udah mulai bisa ngelawan pula kan.. Emaknya kudu banyak belajar lagi.

  1. Gimana cara bangun karakternya supaya memiliki karakter islami
  2. Gimana cara mengajari dia keterampilan hidup
  3. Gimana caranya supaya minat dan bakatnya terasah sejak dini
  4. Gimana cara explore multiple intelegencies-nya
  5. Gimana caranya supaya jadi anak yang mandiri dan tangguh
  6. Gimana caranya ngajarin cara mengambil keputusan

Haiiish.... Banyaaaak banget peernyah

Banyak teori parenthing yang bisa dipelajarin, keliatannya gampang, prakteknya ? Belum tentu.. Jungkir balik ngelalap teori-teori tsb dan jungkir balik juga mencoba menjalaninya.

But, hey!  Life is a fulltime learning, right? Belajar tiada henti, belajar dari waktu ke waktu, teruus... Sampai akhir hayat. Anak masih juga SD belom lagi nanti dia ABG, gimana ngejagainnya supaya ga terjerumus yang aneh-aneh dan merugikan dirinya sendiri.. Peer saya berikutnya inih *pasang iket kepala, lap keringet

Teori-teori parenthing yang saya pelajari akan saya share kemudian deh yah. Siapa tau bermanfaat. To be continued...

Selasa, 18 Februari 2014

The Bucket List


Semenjak sering mantengin twitter dan follow para traveller, jadi sering denger istilah "the bucket list". Tadinya saya pikir bucket list itu semacam list tujuan-tujuan wisata aja, taunya bukan sekedar mengunjungi tempat wisata tapi lebih kepada hal apa yang ingin dilakukan sebelum dipanggil oleh-Nya. Terinspirasi, saya juga mau ikutan buat bucket list ah. Walaupun sepertinya isinya masih akan seputar tempat wisata :D

Terinpirasi juga dari buku-buku yang ditulis para traveller, semakin memperkuat keinginan saya untuk menjelajah bumi Allah yang Subhanallah indahnya. Dulu banget, jaman masih kuliah, sempat punya cita-cita keliling Indonesia bareng sohib saya. Ide tsb muncul gitu aja pas kami sedang dikereta ekonomi jurusan Surabaya gara-gara liat seorang cewe dan 2 org cowo dengan ransel mereka. Kayaknya asik aja gitu. Kami berdua langsung mencanangkan akan backpacker-an juga menyusuri pulau demi pulau di negara tercinta ini. Ndilalah entah kenapa niat tersebut ga pernah terlaksana. Mungkin karena selepas liburan itu kami mulai sibuk menyusun skripsi dan dilanjutkan dengan hunting pekerjaan, semua rencana pupus sudah.

Saya yang memang bukan orang rumahan, ga pernah betah namanya diam dirumah. Tapi itu dulu, semenjak nikah tahun 2006 lalu, bisa-bisa aja tuh saya jadi ibu rumah tangga dan jarang kelayaban. Sampai pada suatu waktu, sekitar tahun 2011 mungkin. Tiba-tiba saya galau.. Galau ga jelas banget yang pada akhirnya mengantarkan saya pada keinginan jalan-jalan yang gak bisa direm lagi. Mulailah saya mengumpulkan kepingan-kepingan harapan bahwa saya bisa mewujudkan cita-cita keliling indonesia yang sempat tertunda itu. Apalagi setelah memfollow beberapa seleb twit yang hobi jalan-jalan atau bahkan memang travell writer, semakin tinggilah keinginan saya untuk berkelana.

Beberapa buku-buku yang menginspirasi saya melanjutkan mimpi
Walopun sempet susah ngilangin mual karena bahasan toilet paling jorok didunia, tapi buku ini yg mengantar saya ke buku-buku travelling lainnya.

Baru tau ada buku beginian setelah seri ke 3. Langsung hunting dua seri lainnya di online shop. Ditulis oleh para traveller sejati, kaya pengalaman, mantaaap

Cuman penasaran aje siih awalnya.. jadi kepikiran mau kuliahin Cabit di Eropa setelah baca buku ini. Ayo nak sekolah yang pinter n cari beasiswa di eropa supaya bunda n ayah ada alasan buat menikmati masa pensiun di belahan dunia sana. Hihihi (kalau biaya sendiri,  berat cuuuy)

Ga pernah tertarik ke eropa sedemikian besar sampe ketemu ama ini buku

Buku ini ga pernah saya liat sebelum dikasir salah satu hipermarket, terpaksa saya bayar karena cabit yg ambil tanpa sepengetahuan saya. Sekarang malah jadi kamusnya setiap kali bahas tentang jalan-jalan. Syukur deh, siapa tau bisa jadi temen jalan bundanya nanti mewujudkan mimpi keliling dunia. Aamiien...

Sadar betul bahwa ga akan mudah mewujudkannya mengingat saya sudah berkeluarga, partner hidup saya bukan orang yang suka jalan-jalan, dan anak yang masih balita (saat itu). Tapi Allah punya kehendak, pelan-pelan alhamdulillah jalan mulai terbuka. Atas keinginan partner saya juga, akhirnya kami mulai menyusun wisata tahunan sekeluarga. Sudah beberapa tempat yang kami kunjungi :
  1. Wisata keluarga ke pulau Bali. Kunjungan kami tahun 2012 lalu alhamdulillah sudah menyusuri sebagian besar tempat wisata di Bali, bahkan sampai Bali Utara. Masih akan ada kunjungan lanjutan ke pulau tsb mengingat banyaknya tempat-tempat wisata yang ditawarkan pulau yang sangat terkenal hingga ke ujung dunia ini.
  2. Wisata keluarga ke Bromo, dan sekitarnya. Kunjungan tahun 2013 kemarin ke Surabaya, Bromo, Batu, dan Malang. Alhamdulillah...
Sekarang suami juga jadi seneng liburan, walaupun harus pake gaya koper dengan budget yang ga sedikit. Lumayanlah, jadi bisa mewujudkan satu persatu impian saya. Tahun 2014 ini masih bimbang mau kemana. Intip-intip bucket list dulu aja kali yaa.. Mo kemana aja sih.

Pantai di jogja 


Sebuah resort di Raja Ampat

Karimun Jawa

Hagia Sophia di Istambul

Mezquita di Spanyol
  1. Menjelajah pantai-pantai di jogjakarta
  2. Lombok island
  3. Haji... perjalanan wajib sebelum pulang menghadapNya.
  4. Umroh, mau lihat juga peta-peta sejarah islam. termasuk mengunjungi Jabal Rahmah, padang arafah, tempat pertemuan adam dan hawa 
  5. Bromo, Malang, Pulau Sempu ~ achived at 2013. Pending Pulau Sempu, mungkin baru bisa kalau cabit udah agak besar 
  6. Raja Ampat, ada peluang saya bisa diving ga yah hmm 
  7. Kepulauan Seribu : Pulau Tidung, Pulau Macan 
  8. Karimun Jawa 
  9. Dataran tinggi Dieng 
  10. Watersport at Tanjung Benoa Bali. Pengen parasailing 
  11. Desa Sawarna, Banten 
  12. Curug Seribu, Gunung Salak 
  13. Bangka Belitung 
  14. Kawah Ijen 
  15. Derawan, Kep. Berau 
  16. Kep. Wakatobi 
  17. Labuan Bajo 
  18. Tangjung Bira, Sulawesi 
  19. Medan, brastagi, dan sekitarnya 
  20. Aceh, pulau weh dan sekitarnya 
  21. Gunung Judi, puncak gunung ararat turki -Bahtera Nabi Nuh - 
  22. Lembah Petra, Yordania. Bangunan sisa-sisa kejayaan kaum Tsamud (masa nabi shaleh) 
  23. Baitul Maqdis/kuil Sulaiman, komplek peninggalan al quds di yerussalem 
  24. Al Aqsa 
  25. Hagia Sophia di Istambul 
  26. Menapaki sejarah islam di Eropa, paris, spanyol, dsb 
  27. Negara-negara tetangga : Singapore, KL, dsb 
  28. Selandia Baru 
Dan akan terus bertambaah seiring hasrat travelling yang semakin kuat dari masa ke masa. Hidupkan impian, ikhtiar yang kenceng, and doa yang kenceng. Insya Allah bisa !!