Laman

Selasa, 28 Januari 2014

Makelar Rezeki - Jamil Azzaini


Hidup bukan hanya tentang aku, hidup juga tentang orang-orang yang kita cintai. Hidup juga tentang agama yang kita anut. Hidup juga tentang orang-orang disekitar kita. Hidup juga tentang bangsa dan negara tempat kita hidup. Hidup tentang bumi yang kita pijak. Hidup bukan hanya tentang "aku", tetapi juga tentang "kita"

Sebuah kutipan yang saya ambil dari buku "Makelar Rejeki" karangan inspirator sukses mulia, Jamil Azzaini. Ya, saya sangat setuju. Seharusnya memang hidup ini bukan hanya tentang "saya", "saya" dan "saya" lagi melainkan juga tentang orang-orang disekitar kita.

Buku ini mengingatkan kita bahwa satu kepakan kecil, satu gerakan kecil yang kita lakukan, bisa memberi efek pada alam semesta. Jika yang kita lakukan adalah kebaikan, maka baiklah alam semesta. Demikian sebaliknya, jika keburukan maka kita berkontribusi memberi keburukan juga pada alam semesta.

Rejeki itu sendiri bisa berupa 4-ta. Harta, Tahta, Kata, dan Cinta. Agar kehidupan semakin dinamis, 4-ta ini tidak boleh berhenti.  Ia harus selalu mengalir, terdistribusi. Disinilah peran kita sebagai makelar rejeki tsb. Salurkan harta lewat sedekah. Salurkan tahta dengan cara menjadi pemimpin yg pandai melakukan pendelegasian, hingga ilmu yang kita miliki dapat diturunkan. Salurkan kata dengan menulis, memberikan training, ataupun sharing hal-hal positif lewat berbagai sosial media. Salurkan cinta dengan memiliki kepedulian tinggi pada sekitar. Misal memiliki rumah singgah untuk anak jalanan, memiliki yayasan yang merawat anak-anak yatim dari golongan tidak mampu, dsb.

Dengan menjadi makelar rejeki bisa mendapatkan kebahagian yang tidak bisa diukur dengan uang. Meningkatkan nilai dan reputasi kita dimata orang lain, dan pastinya semakin bermanfaat diri kita bagi orang lain maka semakin banyak bekal yang kita kumpulkan untuk kehidupan akhirat nanti. Percayalah, alampun akan semakin memudahkan hidup kita. Karena kebaikan pasti berbuah kebaikan, bukan? Demikian pula sebaliknya. Begitulah hukum kekekalan energi berlaku.

Bagaimana cara untuk menjadi makelar rejeki?

  1. Segera temukan kekuatan tersembunyi dalam diri kita. Optimalkan!
  2. Jaga integritas. Kita akan dilihat orang bukan dari yang kita katakan. Melainkan  dari apa yang kita lakukan. Maka jangan sampai OMDO! Perkataan harus sesuai dengan perbuatan.
  3. Miliki mental to give. Memberi dan terus memberi. Lakukan apa yang bisa kita lakukan untuk membahagiakan orang lain.
  4. Berikan yang terbaik. Sibukan diri untuk hal-hal produktif, lakukan dengan hati.
  5. Perluas jaringan pertemanan. Bangun network yang besar dengan orang-orang dengan berbagai profesi.
  6. Membangun kepanjangan tangan. Maksudnya adalah lakukan kerjasama dengan berbagai kalangan. Hal tersebut akan menciptakan keajaiban-keajaiban tak terduga.


Makelar rejeki adalah sebuah kontinum, maka mulailah sekarang juga!  Ciptakanlah wadah untuk menjalankannya. Jika tidak bisa maka bergabunglah dengan komunitas-komunitas yang sudah ada dan memiliki integritas.

Selamat menjalankan peran kehidupan sebagai makelar rejeki demi mencapai cita Sukses Mulia.

Sabtu, 25 Januari 2014

Hongkong Business Trip

Telat banget sebenarnya bikin postingan tentang ini, secara perginya dah dari tahun 2012. Pengen tulis disini cuma buat kenang-kenangan aja bahwa saya pernah kesana.. Hihihi abis nanti lupa kalo ga ditulis. Secara pelupanya kan ngalahin nini-nini :)

Ceritanya waktu itu lagi ada project untuk penggantian core system di operation. Nah salah satu alternatif yang diajukan oleh managemen adalah sistem aplikasi yang ada di kantor regional, Hongkong. Kemudian diutuslah beberapa orang untuk pergi kesana dan melakukan review, beberapa user, it, project manager, dept head, dan saya sebagai business analyst. Kami berangkat hari senin dan pulang hari sabtu, di bulan desember 2012. Singkat kata dua hari untuk perjalanan dan sisanya kerja...

Beruntung pergi bareng dept head yang hobinya jalan-jalan. Jadi setiap hari, selesai kirim report untuk bos di indonesia, kami langsung cap cus jalan-jalan. Menjelajah kota hongkong ditengah rintik hujan dan dinginnya angin musim dingin saat itu. Tiap hari pula pulang midnight. Dan yang pasti tentengan belanjaan yang ga abis-abis :) maklum dari 7orang, 5 diantaranya perempuan dan hobi belanja! Biarlah si bapak-bapak itu dengan acaranya sendiri, kami belanja sampai mati hehehe




Avenue of the star... Sayang ga sempet naik feri


Ladies market... Liat belanjaannya, kalaaap




Madame Tussaud dan The Peak Tram. Kereen pemandangannya, sayang fotonya ga ada yang bagus, jadi ga saya taro sini :(

Thung chung

Andai ada MTR macam begini di Jakarta, kemana-mana deket. 
Cepet, aman, nyaman

Mejeng di gate depan kantor




Karpet Merah ku

Stok buku yang numpuk tentang passion itu akhirnya kelar juga saya baca. Nyeseel ih, kenapa juga ga dari kemaren-kemaren. Ga perlu galau-galau segala kan jadinya. Niih buku yang udah kasih saya insight *haiish bahasanyah, tentang apa sebaiknya yang saya lakukan terkait dengan passion saya.


Dibukunya Rene Suhardono bilang bahwa passion bukan lah keahlian melainkan apa yang paling membuat kamu enjoy melakukannya. Bahkan bersedia untuk tidak dibayar saat melakukannya. Bisa juga disebut "antusiasme". Saya menemukan bahwa saya cukup antusias melakukan beberapa hal berikut :


Nah, siapa sih yang ga ingin bekerja dan berkarir sesuai passion? Menjalankan sesuatu yang sangat kita sukai, dan dibayar?!  saya mauuu.. That why kebimbangan-kebimbangan kerap muncul. Namun akhirnya saya mantap bahwa pekerjaan saya sekarang sudah cukup menyenangkan kok. Saya bebas bicara dan berekspresi, sesuai dengan passion saya. Dan insya allah juga memberi kontribusi berarti bagi perusahaan.  Sebagai Business Analyst saya bertemu dengan banyak orang setiap harinya, bertukar pikiran dan ide-ide, dan yang terpenting tidak memiliki rutinitas yang menjemukan :)

Sebenarnya di Oriflame nyaris semua 'antusiasme' saya diatas bisa diwujudkan. Namun entah mengapa saya belum menemukan kecocokan dalam menjalaninya. Jadi terpaksa off dulu deh, mungkin someday akan dipertimbangkan kembali jika ingin serius menjalankan bisnis tersebut. Sementara ini saya akan fokus berkarir sebagai Business Analyst sambil membangun asset lewat paper asset terlebih dahulu. One day mungkin akan nyemplung di properti dan menjalankan bisnis untuk masa pensiun. Bisnis travell mungkin? Atau malah jadi public speaker macam Mario Teguh? Hehehe... Who knows... Saat ini buat saya lebih baik jika memikirkan bagaimana bisa berkontribusi maksimal bagi pekerjaan dan lingkungan saya. Lakukan dengan hati, tetapkan tujuan dan enjoy the process..

Mengutip tulisan kakek inspirator Sukses Mulia, Jamil Azzain, yang berjudul "Karpet Merah Anda" :
===============================================================
Ternyata masih banyak orang yang bingung dan ragu menjalani profesinya. Buktinya, masih ada saja yang bertanya-tanya, “Apakah saya sudah berada di jalur yang tepat? Atau, “Apakah pilihan ini benar sesuai dengan potensi saya? Agar tidak ikut-ikutan bingung dan ragu cobalah Anda lanjutkan membaca tulisan ini.
Pilihan profesi yang tepat itu setidaknya memenuhi tiga kriteria. 

Pertama, sesuai dengan passion. Untuk mengetahuinya, coba jawab pertanyaan-pertanyaan berikut. Apakah Anda sangat menyenangi profesi tersebut? Apakah Anda sering larut (flow) atau begitu enjoy melakukan pekerjaan itu? Apakah Anda rela untuk tidak dibayar melakukan pekerjaan itu? Bila jawabannya selalu “ya”, kemungkinan besar itulah passion Anda.

Kedua, selalu ada progress (kemajuan). Coba bandingkan tahun lalu dan tahun ini, apakah tahun ini prestasi Anda sudah jauh meningkat dibandingkan tahun lalu? Apakah kemampuan Anda juga meningkat dan tidak stagnan? Apakah hasil kerja tahun ini jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya? Bila jawabannya “ya”, itu pertanda bahwa Anda sedang berada di jalur yang tepat.

Ketiga, adanya pengakuan dan penghargaan. Apakah teman-teman Anda mengakui keahlian Anda? Apakah pimpinan atau mitra kerja memberikan apresiasi positif terhadap profesi yang Anda jalani? Apakah ada pihak yang rela membayar Anda dengan harga yang layak? Bila jawabannya “ya”, maka teruskan menekuni profesi tersebut.

Apabila Anda memiliki jawaban “ya” atas seluruh pertanyaan untuk tiga kriteria di atas tadi, selamat, besar kemungkinan  Anda sedang berada di karpet merah kesuksesan Anda. Teruslah berjalan di karpet itu. Namun jika lebih banyak jawaban “tidak”, saran saya segera cari karpet merah lain.

Nah, bila Anda masih juga bingung setelah membaca tulisan ini,  boleh jadi Anda tergolong orang yang bingung dan membingungkan. He he he…

==========================================================

Sukses Mulia tetap menjadi tujuan utama saya. Apapun Karpet Merah yang akan saya pilih dan jalani nantinya. Let's make a move... Menebar manfaat disetiap jengkal tapak kaki yang dijejakkan. Semoga Allah meridhoi.. Aamiien..

Kamis, 23 Januari 2014

Antara Sony Experia Z LTE dan tikus got


Pagi-pagi dibuat nangis sama si tikus kurang ajar. HP kesayangan gw yang belom genap sebulan umurnya dia gigit sampe gompel !! Huaaaa HP 6 juta yang bahkan cicilan pertamanya aja belom gw bayar ?!

Keseeeel banget !! Emang itu tikus udah merajalela banget dirumah. Segala cara udah gw lakuin buat ngusir dia, cuma membunuh dengan sengaja aja yang belom gw lakuin. Kek nya ntar malem kudu n wajib pasang lem tikus, biar dia rasa deh !

Setiap hari udah dibuat narik nafas sama makhluk kecil itu, secara tiap hari gw kudu beresin remah-remah sisa dia berburu makanan di tempat sampah dapur. Kudu bersih-bersih dapur dari kotoran dan jejak-jejak kakinya. Eh sekarang dia malah ngancurin benda berharga gw ! Benciiiiiii.........

Ini penampakan korban si Mickey Mouse :



Gw yang dasarnya ga suka kotor, ga suka berantakan, sungguh sangat terganggu dengan makhluk kecil itu. Padahal udah pernah dapet info dari temen-temen milis tentang gimana cara hidup berdampingan dengan aman dan damai dengan makhluk kecil itu, tapi prakteknya susaaah. Secara masih tinggal dirumah kontrakan, satu-satunya jalan untuk nutup akses dia masuk rumah adalah dengan bongkar lantai kamar mandi. Gak mungkin kan gw ngeluarin duit juta-juta cuman buat urusan ama si tikus kurang ajar ?! Rumah orang pula, kalo rumah gw sih mending amat deh.

Anyway busway... gw coba-coba nyari email di milis Parenthink tetang trik berhadapan dengan binatang-binatang pengganggu dirumah semacam tikus, kecoa, cicak, dsb, etapi susah euy nemunya. Padahal pengen sharing juga disini, sekaligus reminder buat gw juga.
Yang gw inget sih intinya mereka ada dan hidup di habitatnya, jadi bagaimana kita harus bersikap untuk berdampingan hidup dengan mereka dengan aman dan nyaman. Beberapa hal yang gw inget adalah :
  1. Menutup akses masuk mereka ke dalam rumah
  2. Tidak menyimpan sampah basah di dalam rumah, jadi piring kotor sisa makan malem harus langsung di cuci
  3. Binatang-binatang itu memiliki area sendiri-sendiri, area tempat tinggal dan area nyari makan. Jadi kalau mereka pis/pup n ngeberantak disuatu tempat, itu artinya tempat mereka nyari makan. Mereka ga akan ngotorin tempat mereka tidur.
  4. Ada yang kasih tips untuk fasilitasin mereka, jadi sediain sisa-sisa makanan (sampah) tsb di suatu tempat (di halaman belakang misalnya). Jadi mereka ga akan masuk ke rumah kita untuk nyari makanan
  5. Jangan benci berlebihan dengan suatu makhluk, karena itu menyebabkan energi panas. Energi panas malah memicu mereka untuk selalu ada di dekat kita (gangguin maksudnye)
The other way, gw selalu mencoba mengambil pelajaran dari setiap hal yang terjadi dalam hidup gw. Termasuk kejadian kali ini. Kenapa ya ini bisa gw alamin ? alasan-alasan yang masuk akal buat gw adalah :
  1. Gw terlalu benci ama tikus, setiap pulang ke rumah gw pasti rusuh bersih-bersih dan ngedumel aja akan keberadaan mereka
  2. Mungkin gw terlalu sombong, coz gw suka banget ama itu handphone. Mungkin ada sikap riya yang timbul tanpa gw sadar. Jadi Allah menegur gw dengan memberi ketidaksempurnaan lagi pada benda tsb
Apapun, Insya Allah siap menerima fakta ini sebagai berkah. Berkah untuk selalu interospeksi diri. Berkah untuk selalu belajar ikhlas.

Alhamdulillah