Laman

Jumat, 21 Januari 2011

Kemarin, Esok, dan Hari ini


Banyak orang memakai istilah "Tak Terasa" atau "Begitu Cepat Waktu Berlalu" untuk melukiskan derasnya aliran waktu yang mengalir dan terlewati oleh mereka.
Namun sesungguhnya waktu yang mengalir dari jaman purba hingga di jaman modern ini adalah sama. 60 detik semenit, 60 menit sejam dan 12 jam sehari. Begitu seterusnya sampai ukuran tahun dan abad.
Tidak ada yang merubah aliran waktu yang menetes setiap detik, di setiap jengkal umur kita.
Adapun yang berubah adalah "contents" atau "kandungan" aktifitas yang kita isikan di waktu-waktu yang seakan-akan telah membanjiri kemarin, dan sekarang telah mengering.

Hari kemarin telah berlalu dan sekarang menjadi sejarah.
Apakah sejarah kemarin akan kita bawa serta dalam panggulan beban kehidupan menuju masa depan?
Akankah masa lalu menjadi batu sandungan dan "hantu kendala" hari esok?
Harus kita apakan pikiran masa lalu?
Haruskah dikenang sebagai nostalgia sepanjang masa, dan memenuhi relung memori pikiran dan perasaan kita? Akankah berguna memori kenangan itu di masa depan?

Bila kita harus menumpuk memori kenangan dalam gudang ingatan, betapa beratnya beban pikiran yang harus ditanggung untuk memuat dan memasukkan semua kenangan tersebut.Begitu sesak dan padat, serta semwrawutnya gudang ingatan tersebut sekarang. Karena kita hanya memiliki waktu untuk mengatur dan mengerjakan tugas hari ini yang begitu telah menumpuk. Sehingga kita tidak akan sempat lagi mengatur dan menyusun "pekerjaan sejarah" hari kemarin.
Jadi menurut saya, kita pantas meninggalkan dan menanggalkan segala beban ingatan hari kemarin, baik manis, asam, asin dan tawar rasanya kenangan itu. Bebaskan dan lapangkan memori pikiran dan perasaan Anda sekarang, buang segala "file lama" yang sudah tidak berguna. Agar gudang memori kita bersih dan lapang untuk kita isi dengan file terkini.

Jangan bebankan pikiran dan perasaan kita untuk hal melankolis dan romantisme yang telah menjadi "bangkai" dan "debu", kuburkan semua dan "empty"-kan tong "recycle bin" Anda.
Minta maaflah dan maafkanlah, serta berdamailah dengan masa lalu, dan jangan bawa serta beban sejarah untuk memasuki gerbang masa depan.

---
Hari kemarin bukan lagi milik kita, dan hari esok belumlah menjadi milik kita. Hari esokpun belum tercipta dan tidak berbentuk, serta mengandung segala unsur ketidak-pastian. Bolehlah sekali-kali untuk menengok sebentar ke masa depan, agar kita dapat menata "apa yang perlu" dikerjakan hari ini.
Namun setelah menengok hari esok, segeralah kembali ke hari ini dan sekarang.
Jangan menaruh beban-beban target, pengharapan dan cita-cita masa depan dalam pikiran hari ini.
Jangan menyimpan "file-file" abstrak masa depan dalam memori pikiran dan perasaan Anda sekarang.
Benar, hari esok adalah penjelmaan hari ini, sehingga yang harus kita pentingkan tidak lain adalah hari ini.
Jadi, biarkanlah hari esok teronggok di sudut gelap sana dalam ketenangan, dan jangan mengotak-atik sesuatu yang tidak dalam kekuasaan Anda.
Hari esok akan memiliki bebannya sendiri, sehingga Anda tidak perlu mengkhawatirkan diri dan membebani dengan kecemasan serta ketakutan, melainkan bebaskan dan lepaskan dari beban memori pikiran dan perasaan Anda.
Jangan libatkan permasalahan hari esok, dalam permasalahan Anda sekarang. Karena setiap hari Anda akan menerima beban yang cukup membuat Anda sibuk serta berpikir keras. Itu bila Anda kreatif dan tidak pernah berhenti untuk mengasah asa.

So, hari esok biarlah menjadi lembaran yang belum terbaca dan masih mulus dan berbau wangi seperti halnya mobil atau buku baru. Lapangkan dan bebaskan diri Anda dari beban masa depan, biarkanlah dan jangan mengganggu sesuatu yang belum saatnya dijamah.

Anda harus terbebas dari beban masa depan dan hari kemarin.

---
Sekarang Anda dan saya berada di hari ini. Hari ini tercipta dari apa yang telah kita perbuat di hari kemarin.
Dan apa yang akan kita lakukan hari ini akan menciptakan masa depan. Jadi Anda dan saya, kita semua harus "mengerjakan" dan "mengotak-atik" pikiran dan perasaan kita sekarang, agar mengeluarkan suatu hasil atau output yang berdaya-guna dan bermanfaat di masa depan.
Ingat, waktu menetes dan mengalir tanpa henti, sehingga Anda dan saya sudah tidak pantas lagi menyesali waktu yang akan bergulir melewati diri kita, karena kita sudah tahu segala konsekuensi yang akan dihadapi di masa depan dengan bertindak di hari ini.

Hari ini harus kita khawatirkan dan cemaskan bila kita belum sempat melakukan sesuatu makna dan manfaat bagi hari ini dan masa depan. Sekali lagi masa depan tercipta dan menjelma dari hari ini, sehingga saat yang terpenting dalam hidup kita adalah sekarang dan hari ini. Bukanlah masa lalu dan atau masa depan.

Ya, waktu yang tergawat dan terpenting adalah hari ini.

Apa yang akan kita rasakan, pikirkan dan lakukan pada hari ini adalah pertanyaan yang harus dijawab dan dituntaskan pada hari ini, jangan disimpan buat esok.

Lakukan dan selesaikan semua pekerjaan yang ada di depan mata dan di atas meja, dan jangan pernah menunda barang sedikitpun dan apapun jenis persoalan/pekerjaan kita sekarang. Jangan membuat tumpukan pekerjaan, karena beban pekerjaan hari esok sudah menunggu di sana.

Hari ini adalah hari terpenting dalam hidup Anda dan saya. Mari tuntaskan apapun "problematika" dan "beban tugas" serta "salib hidup" kita pada hari ini juga.

Hidup ini sangat indah bila kita dapat memberi makna atau tanda dengan karya dan bhakti bagi dunia dan masa depan.
Sudahkah kita bermakna dan bermanfaat bagi keluarga dan sesama hari ini?
Mulailah hari ini dan setiap hari dengan tersenyum dan tertawa pada diri kita, lalu berikan senyuman terhangat dan termanis bagi sahabat dan rekan serta sanak saudara yang kita jumpai.

Tuntaskan dan bebaskan beban hari ini, dengan menyelesaikan dan mengeluarkan seluruh daya dan energi, agar hasil hari ini memuaskan Anda dan keluarga dan agar beban hari ini tidak perlu kita panggul dan bawa ke masa depan.

Ayo, habiskan menu hari ini dengan lahap dan jangan sisakan, karena menu besok akan ada lagi.
Hari ini akan menciptakan masa depan, jadi apa yang Anda kerjakan dan selesaikan akan Anda terima hasilnya di masa depan.

---

Selamat berkarya setiap hari mulai sekarang, dan pahami serta isi hari ini dengan maha karya-maha karya.
Jangan hiraukan tahunan masa lalu dan tahunan masa depan, pikirkanlah 1 hari saja, ya hanya 1 hari yaitu hari ini.

dikutip dari Freddy Pieloor

www.MONEYnLOVE.com

Selasa, 11 Januari 2011

Kuasai Kecerdasan Emosi Anda !


"Siapapun bisa marah. Marah itu mudah. Tetapi, marah pada orang yang tepat, dengan kadar yang sesuai, pada waktu yang tepat, demi tujuan yang benar, dan dengan cara yg baik, bukanlah hal mudah."
-- Aristoteles, The Nicomachean Ethics.

Mampu menguasai emosi, seringkali orang menganggap remeh pada masalah ini. Padahal, kecerdasan otak saja tidak cukup menghantarkan seseorang mencapai kesuksesan.
Justru, pengendalian emosi yang baik menjadi faktor penting penentu kesuksesan hidup seseorang.

Kecerdasan emosi adalah sebuah gambaran mental dari seseorang yang cerdas dalam menganalisa, merencanakan dan menyelesaikan masalah, mulai dari yang ringan hingga kompleks.

Dengan kecerdasan ini, seseorang bisa memahami, mengenal, dan memilih kualitas mereka sebagai insan manusia. Orang yang memiliki kecerdasan emosi bisa memahami orang lain dengan baik dan membuat keputusan dengan bijak.

Lebih dari itu, kecerdasan ini terkait erat dengan bagaimana seseorang dapat mengaplikasikan apa yang ia pelajari tentang kebahagiaan, mencintai dan berinteraksi dengan sesamanya.

Ia pun tahu tujuan hidupnya, dan akan bertanggung jawab dalam segala hal yang terjadi dalam hidupnya sebagai bukti tingginya kecerdasan emosi yang dimilikinya.

Kecerdasan emosi lebih terfokus pada pencapaian kesuksesan hidup yang *tidak tampak*.

Kesuksesan bisa tercapai ketika seseorang bisa membuat kesepakatan dengan melibatkan emosi, perasaan dan interaksi dengan sesamanya. Terbukti, pencapaian kesuksesan secara materi tidak menjamin kepuasan hati seseorang.

Di tahun 1990, Kecerdasan Emosi (yang juga dikenal dengan sebutan "EQ"), dikenalkan melalui pasar dunia.
Dinyatakan bahwa kemampuan seseorang untuk mengatasi dan menggunakan emosi secara tepat dalam setiap bentuk interaksi lebih dibutuhkan daripada kecerdasan otak (IQ) seseorang.

Sekarang, mari kita lihat, bagaimana emosi bisa mengubah segala keterbatasan menjadi hal yang luar biasa....
Seorang miliuner kaya di Amerika Serikat, Donald Trump, adalah contoh apik dalam hal ini. Di tahun 1980
hingga 1990, Trump dikenal sebagai pengusaha real estate yang cukup sukses, dengan kekayaan pribadi yang diperkirakan sebesar satu miliar US dollar.

Dua buku berhasil ditulis pada puncak karirnya, yaitu "The Art of The Deal dan Surviving at the Top". Namun jalan yang dilalui Trump tidak selalu mulus... Kamu ingat depresi yang melanda dunia di akhir tahun 1990? Pada saat itu harga saham properti pun ikut anjlok dengan drastis. Hingga dalam waktu semalam, kehidupan Trump menjadi sangat berkebalikan.
Trump yang sangat tergantung pada bisnis propertinya ini harus menanggung hutang sebesar 900 juta US Dollar! Bahkan Bank Dunia sudah memprediksi kebangkrutannya.

Beberapa temannya yang mengalami nasib serupa berpikir bahwa inilah akhir kehidupan mereka, hingga benar-benar mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

Di sini kecerdasan emosi Trump benar-benar diuji. Bagaimana tidak, ketika ia mengharap simpati dari mantan istrinya, ia justru diminta memberikan semua harta yang tersisa sebagai ganti rugi perceraian mereka.
Orang-orang yang dianggap sebagai teman dekatnya pun pergi meninggalkannya begitu saja. Alasan yang sangat mendukung bagi Trump untuk putus asa dan menyerah pada hidup. Namun itu tidak dilakukannya.

Trump justru memandang bahwa ini kesempatan untuk bekerja dan mengubah keadaan. Meski secara finansial ia telah kehilangan segalanya, namun ada "intangible asset" yang tetap dimilikinya.
Ya, Trump memiliki pengalaman dan pemahaman bisnis yang kuat, yang jauh lebih berharga dari semua hartanya yang pernah ada!

Apa yang terjadi selanjutnya ? Fantastis, enam bulan kemudian Trump sudah berhasil membuat kesepakatan
terbesar dalam sejarah bisnisnya. Tiga tahun berikutnya, Trump mampu mendapat keuntungan sebesar US$3
Milliar. Ia pun berhasil menulis kembali buku terbarunya yang diberi judul "The Art of The Comeback".

Dalam bukunya ini Trump bercerita bagaimana kebangkrutan yang menimpanya justru menjadikannya lebih bijaksana, kuat dan fokus daripada sebelumnya. Bahkan ia berpikir, jika saja musibah itu tidak terjadi, maka ia tidak akan pernah tahu teman sejatinya dan tidak akan menjadikannya lebih kaya dari yang
sebelumnya. Luar biasa bukan ? :-)

Kecerdasan Emosi memberikan seseorang keteguhan untuk bangkit dari kegagalan, juga mendatangkan kekuatan pada seseorang untuk berani menghadapi ketakutan.

Tidak sama halnya seperti kecerdasan otak atau IQ, kecerdasan emosi hadir pada setiap org & bisa dikembangkan.

Berikut beberapa tips bagaimana cara mengasah kecerdasan emosi :
  1. Selalu hidup dengan keberanian. Latihan dan berani mencoba hal-hal baru akan memberikan beragam pengalaman dan membuka pikiran dengan berbagai kemungkinan lain dalam hidup.
  2. Selalu bertanggung jawab dalam segala hal. Ini akan menjadi jalan untuk bisa mendapatkan kepercayaan orang lain dan mengendalikan kita untuk tidak mudah menyerah. "being accountable is being dependable"
  3. Berani keluar dari zona nyaman. Mencoba keluar dari zona nyaman akan membuat kita bisa mengeksplorasi banyak hal
  4. Mengenali rasa takut dan mencoba untuk menghadapinya. Melakukan hal ini akan membangun rasa percaya diri dan dapat menjadi jaminan bahwa segala sesuatu pasti ada solusinya.
  5. Bersikap rendah hati. Mau mengakui kesalahan dalam hidup justru dapat meningkatkan harga diri kita.
So, kuasailah kecerdasan emosi Kamu!
Karena mengendalikan emosi merupakan salah satu faktor penting yang bisa mengendalikan Kamu menuju sukses dan juga menikmati warna-warni kehidupan. :-)

Ditulis oleh : Anne Ahira

================================================================
Sukaaa banget ama artikel ini... emang benar, bahwa kecerdasan emosi merupakan salah satu faktor yang dapat membawa seseorang pada tangga kesuksesan...
Coba ya.. kalo downline yang ngambek-an, bentar-bentar mutung.. bentar-bentar esmosi, gimana mau mikirin gimana caranya naik level  ?? komplain, komplain komplain melulu
Just Be Positive !!! Gak ada masalah yang ga ada jalan keluarnya... Allah aja bilang kalau manusia itu di uji hanya sebatas kesanggupannya... jadii gak mungkin gak bisa kita lewatin kok... PASTI BISA !!
Order-an salah, turun level, downline pada gak mau jalan.. itu semua cuma sebagian dari dinamika yang harus kita jalanin dalam bisnis ini. Sooo.... Jangan Pernah Berhenti !!

Sometimes, gw suka merenung, mengingat-ingat perjalanan hidup gw, yaah 10 tahun ke belakang lah... Review siapa dan bagaimana gw sekarang ini, rasanya gak mungkin dan gak masuk akal lhoooo... apalagi kalo kamu dulu pernah kenal dirikuh.. hihihi
Sejuta *halah* cobaan yang pernah hadir dalam hidup gw, yang kalo dibikin sinetron mungkin ngalahin episode-nya Cinta Fitri ituuh... tanpa sadar sudah membentuk gw. Alhamdulillah... sudah bisa bersikap lebih bijak, lebih terencana dalam menjalani hidup, tau apa tujuan hidup (dulu paling cuek nih... suer), mampu bersikap positif, lebih kuat,lebih sabar, an so on... and so on...
Mudah-mudahan bisa memiliki Kecerdasan Emosi yang lebih tinggi... lagi...lagi... dan lagiiii....
dan pastinyaaa... membawa gw meraih semua impian yang gw cita-citakan... Amieeen Ya Rabbal Alamin

Go Diamond !!