Hari ini, pengumuman persentase kenaikan gaji karyawan di kantor gw. Seruu... coz semua orang pada ribut n menduga-duga kira-kira dapet berapa pesen. Mana update baru dateng sore-sore... jadilah terbirit-birit tuh semua tim leader buat nyampein berita ini ke tim membernya.
Alhamdulillah..... semua orang sepertinya tersenyum cerah. Berarti... gede donk persentasenya ??? Hihihi.. gak tau deh kalo itu mah :p
Gw pribadi gak terlalu ambil pusing ama kenaikan gaji tahun ini. Kalo gede... Alhamdulillah....
Kalo kecil ?... Alhamdulillah juga deh... dari pada ga ada sama sekali :)
Sekitar 2 atau 3 tahun yang lalu, moment-2 kayak gini selalu bikin gw gak bisa tidur. H2C... Harap-harap cemas ceritanya. Berharap kenaikan cukup signifikan buat nutupin kebutuhan hidup yang terus menjulang. Kalo ternyata hasilnya gak sesuai harapan, gw pasti dah ngomel gak karuan. Semua orang kena imbas kekecewaan gw. Padahal percuma juga gw marah-marah, gak ngerubah keadaan juga !
Pada akhirnya yang gw lakukan adalah mencoba mensyukuri nikmat pekerjaan yang masih diberikan Allah buat gw. Syukur aja gak cukup ternyata... gw harus belajar mengontrol sifat impulsif gw dalam belanja, dan yang paling penting adalah belajar mengatur keuangan !
Alhamdulillah... seiring berjalannya waktu dan hasil belajar dari para pakar keuangan, pada akhirnya gw dah bisa mengatur keuangan keluarga. Satu PR gw yang masih belom sukses adalah "mengontrol nafsu belanja"... hihihi... Cewe banget yang ini maaah
Gimana caranya supaya gw tetep bisa belanja-belanji tapi keuangan gak tersendat ? Gw harus punya penghasilan tambahan dooonk... Nah itu juga yang direkomendasikan pa' Mario Teguh dan Safir Senduk.
Karenaa... gaji itu ada batasnya ! Perusahaan dah punya budget berapa duit yang mesti dia bagikan ke karyawan untuk kenaikan gaji. Jadi... gak usah berharap banyak deh dari company tempat kita kerja...
Beda banget ama yang namanya bisnis.... dalam bisnis kita bisa tentuin sendiri mau punya omset berapa. Bisa gak berbatas juga lho... Yang perlu dilakukan hanya membangun bisnis tersebut, dan konsisten, dan jangan cepat menyerah... Kemajuan bisnis tergantung ama diri kita sendiri..
Lagipula... ada batas usia untuk seorang karyawan. Tapi ga ada batas usia untuk seorang pebisnis. Nah kalo nanti dah pensiun dari seorang karyawan, mo ngapain supaya tetap punya income ? Biasanya baru tuh pada mikir buat bisnis... Telat gak sih ?... Kalo Safir Senduk bilang, Telat !
Kenapa ? Coz kita gak punya banyak waktu lagi untuk Trial and Error. Gak semua bisnis jalan mulus kan ? pasti banyak hambatannya. Nah kalo di usia pensiun baru mulai, kapan nikmatin hasilnya ?
That's way disarankan untuk membangun bisnis sejak masih usia produktif... kenapa ? biar masih banyak waktu untuk membangunnya... jadi kalo gagal bisa mulai lagi dari awal. Di masa pensiun, kita tinggal menikmati hasilnya.. Setuju ?? Haruuus dooonk...
Ada statment yang bikin gw senyum-senyum sendiri dari salah seorang temen gw hari ini... disaat semua orang lagi sibuk ngomong persentase, gw asyiik aja bikin Flyer buat nge-rekrut... temen gw itu komen "dia mah masa bodo ama beginian, gak ngaruh"... Gw baru sadar kalo gw emang cuek banget sedari tadi.. Hehehe... abis gimana ya... fokus gw dah bukan itu sih :)
Gw sedang fokus merintis bisnis ini... bisnis LUAR BIASA yang banyak orang udah sukses didalamnya. Pastinya buat persiapan pensiun gw nanti juga doonk.... Alhamdulillah pagi tadi cek point dah lumayan banyak... dan insya allah target naek level bulan ini bisa tercapai. Satu langkah lebih maju, insya allah !
Alhamdulillah ya Allah... gw masih punya pekerjaan yang gw sukai di perusahaan ini...
dan Insya Allah, sedang merintis bisnis yang gw sukai juga....
Mudah-mudahan dua-duanya bisa lancar jaya..... Bismillah... semoga Allah me-ridho-i langkah yang gw tempuh...
Rabu, 24 Maret 2010
Selasa, 23 Maret 2010
Think Out Of Box then Go Financial Freedom
Dikirim oleh seorang sahabat terbaik yang dermawan & ngga pelit bagi2 ilmu, via e-mail, dari milis sebelah :
------------
Subject: FINANCIAL FREEDOM ala Udin (Tukang Becak) vs Howard Schultz (Starbucks)
THINK OUT OF THE BOX. Perbedaannya akan bagaikan langit dan bumi. Berapa besar space yang ada "di dalam box" tsb? Relatif Berapa besar space yang ada "di luar box" tsb? WOW! No Limit.
Coba kita lupakan segenap teori canggih dunia entrepreneurship (ttg modalusaha, skill, keberanian untuk memulai usaha, dst,dst). Sementara banyak orang yang masih harus bergelut dalam kesibukan bisnis setiap hari setelah 10 tahun berbisnis, mari kita simak kisah ilustrasi seorang Udin tamatan SD yang sudah mencapai "financial freedom" setelah bekerja hanya lebih kurang 5 tahun saja, dgn "passive income" Rp. 9 juta/bulan !!!
Becak ke-1 :==> Udin memiliki becak motor dengan penghasilan bersih Rp. 60,000/hari(bekerja dari pagi hingga larut malam). Biaya hidupnya sekitar Rp.30,000/hari. Lalu ia berjuang utk konsisten menabung Rp. 30,000/hari.Dalam tempo 400 hari, ia mampu membeli becak kedua yang harganya Rp. 12juta/unit.
Becak Ke-2 :==> Ia sewakan becak keduanya dengan tarif Rp. 30,000/hari.Sementara ia tetap menarik becak pertamanya. Sekarang ia bisa menabung Rp.60,000/hari. Dalam tempo 200 hari, ia mampu membeli becak ketiga.
Becak Ke-3 :==> Ia sewakan becak ketiganya, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.90,000/hari. Dalam tempo 134 hari, ia membeli becak ke-4.
Becak Ke-4 :==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.120,000/hari. Dalam tempo 100 hari, ia membeli becak baru lagi.
Becak Ke-5 :==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.150,000/hari. Dalam tempo 80 hari, ia membeli becak baru lagi.
Becak Ke-6 :==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.180,000/hari. Dalam tempo 67 hari, ia membeli becak baru lagi.
Becak Ke-7 :==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.210,000/hari. Dalam tempo 57 hari, ia membeli becak baru lagi.
Becak Ke-8 :==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.240,000/hari. Dalam tempo 50 hari, ia membeli becak baru lagi.
Becak Ke-9 :==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.270,000/hari. Dalam tempo 45 hari, ia membeli becak baru lagi.
Becak Ke-10 :==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.300,000/hari. Dalam tempo 40 hari, ia membeli becak baru lagi.
Setelah becak ke-10, ia berhenti menarik becak. Ia sewakan becak pertamanya ke orang lain. Ia lalu menggaji seorang "mandor" untuk mengurusi ke-10 becaknya. Ia PENSIUN. Kini ia menikmati penghasilan Rp.300,000/hari, atau Rp. 9 juta/bulan (sebelum potong gaji sang mandor).Jika ditotal semua usahanya tsb hanya dicapai dalam tempo 3,2 TAHUN SAJA.
=======
Tentu saja ini cuma sebuah ilustrasi, dengan menarik garis lurus dari sebuah bisnis.Katakanlah dalam tempo 10 tahun (bukan 3,2 tahun seperti dalam ilustrasi),sang TUKANG BECAK mampu mencapainya. Ini LOGIS, dan itu bisa terjadi.
Berapa banyak TUKANG BECAK di dunia yang seperti itu? Mungkin 1 banding 10juta. Tetapi tetap masih ADA.
Berapa banyak TUKANG BECAK di dunia yang menjadi tukang becak seumur hidupnya dan terus hidup susah? Buanyyaaak sekali.
=========
Sekarang bandingkan dengan banyak profesional tamatan S1 ataupun S2, atau bandingkan dengan para pengusaha yang masih harus bergelut dengan kesibukan mencari nafkah setiap hari. Kontras sekali bukan....
THINK OUT OF THE BOX. Perbedaannya akan bagaikan langit dan bumi.
Kunci kesuksesannya terletak pada "DUPLIKASI".
Ini rahasianya : "JALANKAN BISNIS YANG MUDAH DI DUPLIKASIKAN, DAN TIDAKPERLU KETERLIBATAN KITA SECARA PENUH DALAM BISNIS TERSEBUT".
KUNCI UTAMA LAINNYA adalah : HIDUP HEMAT PADA AWALNYA UNTUK MENABUNG ,UANG TABUNGANNYA DI INVESTASIKAN UNTUK MENGHASILKAN UANG, LAKUKAN TERUSBERULANG-ULANG, SETELAH PENGHASILANNYA SUDAH CUKUP BESAR, BARULAH HIDUP BERSENANG-SENANG.
========
Mari berhitung matematika ...Jika Anda diberikan 2 option kontrak kerja / kontrak bisnis berikut ini,mana yang Anda pilih ?
1). Kontrak 2 tahun, tidak dpt dibatalkan, penghasilan/ bulan Rp. 100 juta.2). Kontrak 2 tahun, tidak dpt dibatalkan, penghasilan di bulan pertamacuma Rp. 1000, tapi berlipat dua setiap bulan.
Pilih mana ????
Jawabannya :
Option I : Penghasilan Rp. 100 juta/bln x 24 bln = Rp. 2,4 Milyar
Option II :
Bulan ke-1 : Rp. 1000
Bulan ke-2 : Rp. 2 ribu
Bulan ke-3 : Rp. 4 ribu
Bulan ke-4 : Rp. 8 ribu
Bulan ke-5 : Rp. 16 ribu
Bulan ke-6. Rp. 32 ribu
Bulan ke-7 : Rp. 64 ribu
Bulan ke-8 : Rp. 125 ribu
Bulan ke-9 : Rp. 250 ribu
Bulan ke-10: Rp. 500 ribu
Bulan ke-11: Rp. 1 juta
Bulan ke-12: Rp. 2 juta
Bulan ke-13: Rp. 4 juta
Bulan ke-14: Rp. 8 juta
Bulan ke-15: Rp. 16 juta
Bulan ke-16: Rp. 32 juta
Bulan ke-17: Rp. 64 juta
Bulan ke-18: Rp. 128 juta
Bulan ke-19: Rp. 256 juta
Bulan ke-20: Rp. 512 juta
Bulan ke-21: Rp. 1 milyar
Bulan ke-22: Rp. 2 milyar
Bulan ke-23: Rp. 4 milyar
Bulan ke-24: Rp. 8 milyar
Jika Anda pilih option I, Anda kecolongan hampir 6 MILYAR !!!
Kita hanya diajari oleh guru di sekolah tentang teori2 Albert Eintein spt rumus kekuatan bom atom spt "E=MC2", dst.Tetapi tidak diajarkan bahwa "kekuatan duplikasi" juga dikagumi oleh Albert Eintein, ilmuwan paling cemerlang abad 20, ia mengatakan "KEKUATAN DUPLIKASI ADALAH KEAJAIBAN DUNIA YANG KE DELAPAN".
=========
FINANCIAL FREEDOM ALA HOWARD SCHULTZ (pemilik Starbucks)?
Bayangkan seorang pengusaha jenius sekaliber Schultz (ia baru dijuluki pengusaha jenius setelah sukses, tetapi saat pertama kali menawarkan ide bisnis menjual segelas kopi seharga puluhan ribu rupiah, ia diteriakin GILA dan ditolak ratusan orang). Ia mampu mengubah produk komoditas murah(kopi) menjadi produk eksklusif (customer-experience) berharga luar biasa mahal. Ia pandai pula mendapatkan dana segar nan murah melalui GO PUBLIC.Ia pandai pula memanfaatkan media sebagai "public relation" untuk mempromosikan Starbucks. Ia pandai pula membangun partnership dgn perusahaan global spt Pepsi, dst. Hasilnya LUAR BIASA. Dengan kekuatan "KONSEP DUPLIKASI", kedai kopi pertama yang dibangun Schultz tahun 1985, menjelma menjadi lebih dari 10,000 toko di tahun 2006, tersebar di seluruh dunia. Dan terus berlipat GANDA setiap tahun sampai sekarang...Schultz lalu memutuskan untuk PENSIUN. Di tahun 2000, ia menggaji seorang "mandor" utk mengurus jaringan Starbucks nya di seluruh dunia. Tentu saja sang mandor disebut dengan istilah keren "CEO" bernama Orin C. Smith.
Baik sang TUKANG BECAK maupun SCHULTZ sama2 mencapai "financial freedom". Yang satu pencapaiannya hanya kelas regional, yang satu lagi kelas dunia...
Sedangkan milyaran penduduk dunia tidak pernah mencapai "financial freedom", walaupun hanya di kelas regional saja...
======Bila sang TUKANG BECAK tamatan SD mampu melakukannya, seorang tamatan S1 secara logika pasti bisa melakukannya dengan hasil 3 kali lipat lebih banyak (SD ke S1 kan ada 3 tahap, yakni SMP, SMU, baru Universitas).
Mari kita ambil hikmahnya. Seandainya salah satu dari kita bisa memanfaatkan hikmah tsb dgn TAKE ACTION, semoga financial freedom bisa tercapai dalam 5 tahun mendatang...--
SETUJU...!!! udah sepikirian nih sama Oom Einstein yang jenius :D
Bagi saya DUPLIKASI adalah konsep bisnis paling JENIUS.
Dengan duplikasi, kekurangan modal bukan hambatan, jadi dengan modal terbatas hasilnya bisa LUAR BIASA.
Mau juga tho jadi LUAR BIASA dengan DUPLIKASI???
Saya MAU. Dan saya tahu, karena itulah prinsip yang dijalankan di bisnis saya ini.
Insya Allah.... ini jalan yang paling tepat dan cepat untuk menuju Financial Freedom.... Amien...
Jumat, 19 Maret 2010
Mengapa Oriflame ?
Kalo mikirin ini, gw suka ketawa geli sendiri... kenapa ? Soalnya gw kemakan omongan gw sendiri tentang bisnis MLM... dulu.... dulu banget... waktu masih jaman kegelapan *kayak apa ajah*
Gw dulu anti banget ama yang namanya MLM.. Gak jarang bahkan gw menghina dina temen-2 gw yang ikutan kayak begituan. Buat gw, orang yg ikutan MLM gak jauh beda dibanding sales ! Parahnya lagi sales yang gw maksud disini adalah sales door to door yg mesti jinjing bawaan berat kemana-mana plus baju lepek karna keringat... hahaha... edun banget ya gw...
(*maap ya bapak-bapak... ibu-ibu... yang punya profesi ini... ga ada maksud merendahkan pekerjaan kalian... PISS ya...*)
Singkat kata.... gw sama sekali gak pernah tertarik buat join yg namanya MLM ! Gak ada deh dalam kamus hidup gw....
Trus kenapa gw sekarang ikutan ??? Mo tau ceritanya
Ada suatu masa dimana seseorang itu mulai banyak berpikir... berpikir tentang hidup yang sedang atau akan dijalani... tentang diri sendiri, keluarga, uang, pekerjaan, orang-orang sekitar...
Nah... di suatu saat dimana gw lagi concern untuk membenahi urusan financial rumah tangga,
ada banyak hal yang mengusik pikiran gw. Antara lain :
Pas lagi browsing sana-sini, gak sengaja baca MP temen milis yang isinya cerita tentang bisnisnya Oriflame. Apa sih yang spesial dari ORIFLAME ? kok banyak banget temen-2 milis yang ikutan ?? (*saking penasaran, liatin satu-2 iklan di FB yg isinya rata-rata ngajakin bisnis Oriflame*)
Nah, pucuk dicinta ulam tiba... suami ngasih lampu hijau buat gw tuk ikut bisnis ini.
Yang jadi masalah adalah.... siapa yg akan gw klik (disalah satu iklan itu) untuk ngebimbing gw ?
Emang Allah tuh Maha Baik ya.... disaat gw butuh petunjuk, adaaaa aja jalan yang dikasih... One day, salah seorang temen kantor gw (hi mba anne... ) ngajak ketemuan ama temen kuliahnya *haiii mba ilna... * (yang kebetulan secara gak sengaja dah gw kenal lewat dunia maya, sekantor pula ternyata kita... what a small world). Doski cerita kalo doski baru join Oriflame ma temennya itu, spontan dooonk gw langsung mengajukan diri kalo gw mo ikutan. Gw ceritain aja panjang kali lebar gimana penasarannya gw ma Oriflame... hehehe
Singkat cerita... ketemuan lah gw ma mba Ilna... dijelasin tentang Oriflame, perusahaannya, produknya, cara menjalankan bisnisnya... dan yang pasti... bonus-bonusnya !
Wuiii gw langsung jatuh cinta ama Oriflame. Gimana enggak ? Jalanin bisnis nya, modalnya kecil *cuma 40 rb cuyyy*... bonus and cash reward-nya juta-jutaan... bisa dapet mobil CRV gratis, jalan-jalan keluar negeri gratis setahun sekali... dimana lagi deh lo bisa nemuin bisanis kayak gini ?
Gw dah gak peduli lagi walo bisnis ini adalah bisnis MLM, coz ini adalah peluang yg gak boleh gw sia-siain. Lagipula, whats wrong with MLM ? halal kok
Gw pernah anti MLM karena gw sebenernya gak tau apa dan bagaimana sih MLM itu... kampungan ? kalo liat teh Thia *Diamond* yang kinclong gitu, dengan penghasilan 50 juta per bulan n dah dapetin itu CRV gretongan dari Oriflame... apa iya masih masih dibilang kampungan juga ? Apa lagi liat mba Ilna, yg dalam waktu 1 tahun udah bisa ngantongin 11 juta sebulan.
Mupeng ? pasti....
Insya Allah, jalan gw dah tepat disini. Apalagi di support ama Boss Family yang banyak ngasih semangat dan input-input positif. Set target... dan komit... Insya Allah gw bisa menyusul kalian... Amieeen........
Gw dulu anti banget ama yang namanya MLM.. Gak jarang bahkan gw menghina dina temen-2 gw yang ikutan kayak begituan. Buat gw, orang yg ikutan MLM gak jauh beda dibanding sales ! Parahnya lagi sales yang gw maksud disini adalah sales door to door yg mesti jinjing bawaan berat kemana-mana plus baju lepek karna keringat... hahaha... edun banget ya gw...
(*maap ya bapak-bapak... ibu-ibu... yang punya profesi ini... ga ada maksud merendahkan pekerjaan kalian... PISS ya...*)
Singkat kata.... gw sama sekali gak pernah tertarik buat join yg namanya MLM ! Gak ada deh dalam kamus hidup gw....
Trus kenapa gw sekarang ikutan ??? Mo tau ceritanya
Ada suatu masa dimana seseorang itu mulai banyak berpikir... berpikir tentang hidup yang sedang atau akan dijalani... tentang diri sendiri, keluarga, uang, pekerjaan, orang-orang sekitar...
Nah... di suatu saat dimana gw lagi concern untuk membenahi urusan financial rumah tangga,
ada banyak hal yang mengusik pikiran gw. Antara lain :
- Sampe kapan gw mo jadi Working Mom ? Cabit, anak gw yg mungil n berpipi tembem itu.. :) dah tambah besar... nantinya pasti butuh waktu lebih banyak buat mendidik dia untuk menjadi manusia seutuhnya, yang memiliki bekal dan kecakapan yang memadai untuk menjalankan kehidupannya sendiri. Kalo gw masih jadi pegawai, sepertinya cukup sulit untuk membagi waktunya. dan kuatir gak fokus.. Ini baru anak satu, gimana kalo nanti nambah lagi ?
- Portfolio Income gw masih banyak yang mesti dibenahi. Tapi pendapatan dari gaji dah gak mungkin untuk diandalkan. Satu-satunya jalan adalah cari penghasilan tambahan, alias side job... alias pipa lain yg bisa ngucurin dana... Tapi apa yg bisa gw kerjain ? Mo bisnis... modal dari mana ? Cuma punya dengkul yg bisa dijadiin modal :p
- Pengen punya uang lebih... biar bisa bantu sodara-sodara yang kesusahan. Miris rasanya liat sepupu berhenti sekolah karena gak ada biaya :(
- Pengen memberdayakan sodara-sodara gw... ngasih kerjaan apa kek gitu buat mereka, biar mereka bisa lebih produktif... biar bisa bantu-2 suaminya untuk menafkahi keluarga...
- Apalagi ya... pokoknya banyak lah... sayangnya malam ini gw lagi kena amnesia attack :p
Pas lagi browsing sana-sini, gak sengaja baca MP temen milis yang isinya cerita tentang bisnisnya Oriflame. Apa sih yang spesial dari ORIFLAME ? kok banyak banget temen-2 milis yang ikutan ?? (*saking penasaran, liatin satu-2 iklan di FB yg isinya rata-rata ngajakin bisnis Oriflame*)
Nah, pucuk dicinta ulam tiba... suami ngasih lampu hijau buat gw tuk ikut bisnis ini.
Yang jadi masalah adalah.... siapa yg akan gw klik (disalah satu iklan itu) untuk ngebimbing gw ?
Emang Allah tuh Maha Baik ya.... disaat gw butuh petunjuk, adaaaa aja jalan yang dikasih... One day, salah seorang temen kantor gw (hi mba anne... ) ngajak ketemuan ama temen kuliahnya *haiii mba ilna... * (yang kebetulan secara gak sengaja dah gw kenal lewat dunia maya, sekantor pula ternyata kita... what a small world). Doski cerita kalo doski baru join Oriflame ma temennya itu, spontan dooonk gw langsung mengajukan diri kalo gw mo ikutan. Gw ceritain aja panjang kali lebar gimana penasarannya gw ma Oriflame... hehehe
Singkat cerita... ketemuan lah gw ma mba Ilna... dijelasin tentang Oriflame, perusahaannya, produknya, cara menjalankan bisnisnya... dan yang pasti... bonus-bonusnya !
Wuiii gw langsung jatuh cinta ama Oriflame. Gimana enggak ? Jalanin bisnis nya, modalnya kecil *cuma 40 rb cuyyy*... bonus and cash reward-nya juta-jutaan... bisa dapet mobil CRV gratis, jalan-jalan keluar negeri gratis setahun sekali... dimana lagi deh lo bisa nemuin bisanis kayak gini ?
Gw dah gak peduli lagi walo bisnis ini adalah bisnis MLM, coz ini adalah peluang yg gak boleh gw sia-siain. Lagipula, whats wrong with MLM ? halal kok
Gw pernah anti MLM karena gw sebenernya gak tau apa dan bagaimana sih MLM itu... kampungan ? kalo liat teh Thia *Diamond* yang kinclong gitu, dengan penghasilan 50 juta per bulan n dah dapetin itu CRV gretongan dari Oriflame... apa iya masih masih dibilang kampungan juga ? Apa lagi liat mba Ilna, yg dalam waktu 1 tahun udah bisa ngantongin 11 juta sebulan.
Mupeng ? pasti....
Insya Allah, jalan gw dah tepat disini. Apalagi di support ama Boss Family yang banyak ngasih semangat dan input-input positif. Set target... dan komit... Insya Allah gw bisa menyusul kalian... Amieeen........
Langganan:
Postingan (Atom)